Sebagian orang awwam terutama yang phobi terhadap Islam, ada saja yang mengingkari tentang kewajiban setiap muslim untuk membela agamanya. Macam-macam alasan basi yang mereka kemukakan, yang penting menurut kelompok ini bahawa beragama itu tidak perlu ‘ndaki-ndaki’ (bersangat-sangat), agama itu cukup hanya untuk kepentingan admisnistrasi kenegaraan saja, seperti yang tertera di KTP, Paspor, dan sebagainya.

Kelompok-kelompok islamophobia dari kalangan komunitas para ‘Islam KTP’ itu cukup banyak di sekeliling kita, bahkan sering kali mereka menghujat dan cibir para aktifis muslim yang sedang membela agamanya, entah itu dengan aktif meramaikan majelis ta’lim, menghidupkan suasana di masjid-masjid, memakmurkan tempat pendidikian Islam, hingga turun ke jalan, tentunya saat Islam memanggil untuk melakukan hal-hal seperti itu.

Tentang kewajiban membela Islam itu, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa di antara kalian mampu memelihara agama dan kehormatannya dengan harta bendanya, maka hendaknya ia mengerjakan (hal tersebut).” (HR. Imam Hakim).

Arti memelihara agama dan kehormatan itu tentu sangat luas cakupannya, bahkan konon Rasulullah SAW dan para shahabat pun hingga angkat pedang saat memerangi orang-orang kafir yang akan menghancurkan agama Islam serta membumihanguskan kehormatan umat Islam.

Dalam riwayat terdahulu pernah disebutkan, “Lindungilah kehormatan kalian dengan harta kalian.” Jadi termasuk cara membela agama serta kehormatan Islam dan para penganutnya itu, diperlukan juga adanya pengorbanan harta benda yang dimiliki oleh kalangan kaum dermawan muslim. Semisal kesediaan para aghniya dalam menyalurkan sedekahnya untuk kepentingan perjuangan para aktifis muslim.

Jadi kesunnahan bersedekah itu bukan hanya disalurkan kepada kaum fakir miskin saja, namun perlu juga disalurkan untuk perjuangan di jalan Allah yang tentunya banyak ragamnya pula.