|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 310 users |
Total Pengunjung: 6224431 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
INSTING KEPEMIMPINAN |
Penulis: Pejuang Islam [ 29/6/2023 ] |
|
|
INSTING KEPEMIMPINAN
Luthfi Bashori
Seringkali terjadi, di antara sekian banyak dari kelompok masyarakat pada setiap generasi itu, yang sejak usia balita sudah diberi insting kepemimpinan yang baik.
Terkadang di antara anak-anak balita, ada yang pandai memimpin kawan seusia dan sepermainannya, hingga tampak bahwa anak itu cukup mempunyai insting kepemimpinan yang sangat bagus dan cakap.
Di saat remaja pun, ia telah memiliki bakat alam dan kekuatan leadership yang dominan, dengan keterampilan atau manajemen yang sangat rapi untuk memengaruhi, memotivasi, atau mengarahkan orang-orang di sekitarnya, agar tunduk dan patuh kepadanya, hingga secara suka rela mereka melakukan hal-hal tertentu demi mencapai tujuan tertentu pula.
Insting kepemimpinan ini merupakan hal yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang, tentunya jika ingin sukses sebagai seorang pemimpin.
Walaupun jiwa kepemimpinan tersebut diperuntukkan pada komunitas berskala kecil, seperti kepemimpinan dalam lingkungan keluarga, terutama insting kepemimpinan di kalangan kaum Adam.
Insting kepemimpinan yang dimaksud adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang, yang terlihat dari bentuk berperilaku, atau sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya.
Dorongan berperilaku ini, ada kalanya telah ada dalam diri seseorang sejak lahir yang diperoleh secara turun-temurun, atau dapat diperoleh dari hasil belajar, termasuk belajar cara menumbuhkan kepedulian pada dirinya terhadap kondisi lingkungan.
Seperti memilih tempat pergaulan yang baik, atau semacam menjadikan komunitas para pemimpin sebagai tempat tongkrongan dalam kesehariannya, maka yang semacam itu dapat pula menumbuhkan insting kepemimpian dan leadership yang bagus pada diri seseorang.
Namun akan lebih baik, jika ada seseorang yang sejak lahir sudah berbakat memiliki sifat-sifat di atas, lantas selalu menjaga lingkungan pergaulannya dengan para pemimpin yang baik pula, maka jiwa kepemimpinan di masa mendatang akan tumbuh kembang pada dirinya menjadi pemimpin yang baik dan bijak pula.
Sebaliknya jika ada seseorang yang sudah memiliki insting kepemimpinan sejak lahir, namun sayangnya ia salah dalam memilih lingkungan pergaulan, maka tidak menutup kemungkinan instingnya itu akan menjadi redup, karena tidak terlatih.
Atau bahkan insting kepemimpinannya akan semakin menonjol pada dirinya, tetapi salah terjun dalam hidup bermasyarakat, hingga terjerumus ke bidang kejahatan. Seperti yang sering terjadi pada diri bos-bos mafia dalam dunia kejahatan.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|