URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 59 users
Total Pengunjung: 6224160 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
LARANGAN MENIMBUN SEMBAKO 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/6/2023 ]
 
LARANGAN MENIMBUN SEMBAKO

Luthfi Bashori

Istilah sembako sudah sering didengar oleh telinga masyarakat. Sembako merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok, yaitu bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat diperlukan oleh masyarakat luas.

Sembako dikategorikan sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam.

Adapun perbuatan menimbun sembako itu diancam oleh pasal 29 ayat (1) UU Perdagangan yang isinya berupa larangan menimbun barang pada kondisi tertentu. Larangan ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penimbunan barang yang akan menyulitkan konsumen dalam memperoleh barang kebutuhan pokok.

Pada pasal 107 UU No. 7 Tahun 2014 tentang perdagangan berisi ancaman sanksi pidana penjara maksimal 5 tahun, dan/atau pidana denda maksimal 50 miliar rupiah bagi pelaku usaha yang melanggar larangan menimbun barang kebutuhan pokok atau barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi kelangkaan barang, gejolak harga, atau hambatan lalu lintas perdagangan barang.

Ternyata larangan menimbun sembako itu bukan sekedar larangan pemerintah di jaman sekarang, namun jauh-jauh hari, sekitar 1400 tahun yang lampau telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW, bahwa penimbunan sembako itu termasuk larangan agama.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menimbun makanan kaum muslimin, niscaya Allah akan menghukumnya dengan penyakit judzam (supak/belang) dan kebangkrutan.” (HR. Imam Ahmad).

Dalam hadis ini terkandung peringatan larangan seseorang menimbun sembako dengan tujuan untuk dijual lagi bila harganya telah naik. Adapun jika seseorang menimbunnya untuk keperluannya sendiri dan keluarganya, maka tidak dilarang bahkan merupakan anjuran, seperti seorang petani tradisional yang menyimpan padi hasil panennya di lumbung milik pribadi, yang akan dikonsumsi sendiri bersama keluarganya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam