LEMBARAN MENYENANGKAN
Luthfi Bashori
Kata lembaran, konotasi pertama bagi yang menyebutkan dan yang membacanya adalah sebuah kertas yang dapat dipergunakan untuk menulis, atau sudah ada tulisannya terlebuh dahulu sebelum disebutkan.
Lembaran juga terkadang dapat dikonotasikan sebagai sebuah fase dalam kehidupan seseorang, seperti saat terdengar ada orang yang menyebut lembaran hidup.
Umumnya kata lembaran hidup itu dipergunakan di saat datang Hari Raya Idul Fithri, atau saat datang tahun baru alias pergantian tahun, atau juga di saat seseorang itu berulang tahun, termasuk juga saat ada perubahan situasi dalam kehidupannya, entah itu naik tingkatan dalam dunia pendidikan atau dalam dunia kepangkatan jabatan, atau saat pindah tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Namun dalam tulisan ini, tentu yang dimaksud dalam judul yag tertera, bukanlah seperti pembahasan di atas, melainkan sebuah keyakinan yang sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang menginginkan lembaran catatan amal perbuatannya itu menyenangkan, hendaknya ia memperbanyak baca istighfar (memohon ampun kepada Allah).” (HR. Imam Baihaqi melalui az-Zuhair).
Buku catatan amal perbuatan itu diibaratkan sebagai lembaran yang di dalamnya terdapat semua catatan amal perbuatan seseorang selama menjalani kehidupan di dunia. Barang siapa yang banyak membaca istighfar, maka ia akan merasa gembira di hari Qiamat, tentunya saat melihat catatan amalnya, karena buku catatan amalnya itu bersih dari catatan dosa, sebab Allah SWT telah menghapusnya berkat memperbanyak bacaan istighfar.
Di antara kegunaan bacaan istigfar sebagai penghapus dosa, adalah sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Dan tidaklah (pula) Allah akan menyiksa mereka, sedang mereka senantiasa meminta ampun”. (QS. Al-Anfal, 33).
Tentu semakin banyak bacaan istighfar yang dilantunkan oleh seseorang itu, akan membantu dirinya untuk keluar dari banyaknya dosa demi dosa yang pernah dikerjakan, hingga terkumpulkan selama hidupnya yang sejatinya akan dibawa ke akhirat.