Menjaga kehormatan dan kemuliaan serta harga diri seseorang itu sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di saat ia bergaul di tengah masyarakat. Maka etika pergaulan yang dibangun dan dijaga secara baik, akan menambah kedekatan seseorang dengan lingkungan dimana ia hidup.

 
Rasulullah SAW bersabda: ‘’Termasuk muru’ah (harga diri) ialah bila seseorang mau mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap pembicaraan saudaranya ketika ia berbicara kepadanya, dan termasuk teman seperjalanan yang baik ialah bila seseorang mau berhenti ketika teman ketika seperjalanannya terputus tali terompahnya.”  (Diambil dari riwayat Sayyidina Anas RA).

Mengemas akhlak dan tata cara bergaul secara profesional itu sanagt penting, karena setiap orang itu pasti membutuhkan teman dan lingkungan untuk menunjang kehidupan pribadinya yang baik.
Dalam Bahasa Arab, dimanakan manusia itu insan li unsihi, karena selalu membutuhkan orang lain. Sebut saja seseorang yang membutuhkan makan nasi, maka rentetan dari kebutuhannya itu ternyata sangat Panjang.

Untuk mendapatkan sesuap nasi saja, ia membutuhlkan petani yang menanam padi. Sang petani juga membutuhkan penjual pupuk. Padahal sang penjual pupuk itu membutuhkan keberadaan para pekerja di pabrik pupuk. Belum lagi bungkus kemasan pupuk itu juga masih membutuhkan mesin cetak karung atau plastic. Padahal untuk membuat mesinnya itu saja tentu membutuhkan tukang besi, demikian dan seterusnya yang sering disebut sebagai mata rantai kehidupan dalam ekosistem suatu lingkungan.

Rasulullah SAW telah mengajarkan etika dalam berbicara dan etika dalam berjalan bersama sebagaimana di atas, tentu memiliki makna yang jauh lebih luas daripada apa yang tersurat. Yaitu hendaklah setiap orang itu belajar tata cara bersopan santun dan akhlak serta norma pergaulan di tengah masyarakat secara baik dan benar.

Karena dengan bekal akhlak setia kawan, pandai menghormat, pintar menghargai orang lain dan berakhlak mulia yang semisalnya itu, adalah modal utama yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan bagi setiap orang.