RUMAHMU AKAN RUSAK ?
Luthfi Bashori
Mempunyai rumah sendiri adalah idaman setiap orang, terutama bagi pasangan yang baru berumah tangga, atau bagi sebuah keluarga yang belum mempunyai dana untuk memiliki rumah sendiri.
Memiliki rumah sendiri bagi sebuah keluarga itu juga termasuk kebutuhan primer, tentunya jika ada kemampuan untuk membeli atau membangunnya. Namun menempati rumah bagi sebuah keluarga pasti jauh lebih penting dari segalanya, sekalipun masih bergabung dengan rumah orang tua atau masih menempati rumah kontrakan.
Tentu setiap penghuni rumah itu tidak menginginkan, jika rumah tempat tinggalnya itu menjadi rusak. Karena rusaknya rumah, sekalipun statusnya milik sendiri, pasti menyebabkan timbul ketidaknyamanan bagi para penghuninya.
Secara dhahir, rusaknya rumah itu bisa dilihat dari kondisi bangunan fisik, misalnya bagian atap hancur hingga plafonnya berjatuhan. Atau keramik dan cat rumah hampir semuanya mengelupas. Atau ada kran bocor parah hingga airnya membanjiri semua lantai rumah, dan lain sebagainya.
Namun sejatinya, di sisi lain ada juga rusaknya rumah itu ditandai dengan sepinya penggunaan rumah tersebut dari ucapan dzikir kepada Allah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Perumpamaan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah SWT, dengan rumah yang tidak pernah disebut nama Allah, adalah seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Imam Syaikhan melalui Imam Abu Musa al-Asy’ari RA).
Rumah yang di dalamnya tidak pernah dipergunakan berdzikir mengingat Allah atau beribadah seperti shalat sunnah, berdoa, berpuasa atau membaca Alquran, maka sama saja dengan rumah rusak, bahkan nyaris diibaratkan seperti kuburan tempat orang mati.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Sesungguhnya rumah yang dibacakan Al-Qur’an di dalamnya akan menjadi luas bagi pemiliknya, malaikat mendatanginya, setan menjauhinya, dan banyak kebaikannya. Sedangkan rumah itu akan menjadi sempit bagi pemiliknya, malaikat menjadi terhalang masuk, setan hadir berkumpul, dan sedikit kebaikannya, jika tidak pernah dibacakan Al-Qur’an dalamnya.” (HR. Darimi dari Abu Hurairah).