|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 96 users |
Total Pengunjung: 6224202 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
IBLIS MENGAJUKAN PENSIUN |
Penulis: Pejuang Islam [ 24/3/2023 ] |
|
|
IBLIS MENGAJUKAN PENSIUN
Luthfi Bashori
Di bulan suci Ramadhan, semua setan termasuk Iblis dibelenggu, hingga tidak ada satu setan pun yang mampu menggoda manusia terutama bagi orang muslim yang sedang beribadah puasa.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
“𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝑹𝒂𝒎𝒂𝒅𝒉𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖-𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖 𝒔𝒖𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒂, 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖-𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖 𝒏𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂 𝒅𝒊 𝒕𝒖𝒕𝒖𝒑, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒂𝒏-𝒔𝒆𝒕𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖”.
(𝑯𝑹. 𝑩𝒖𝒌𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑴𝒖𝒔𝒍𝒊𝒎).
Namun banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa di bulan Ramadhan yang sangat suci nan mulia ini, masih ada saja orang Islam yang bermaksiat ?
Timbul pertanyaan seperti ini di benak masyarakat, karena secara riil mereka sering menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Misalnya ada orang muslim (bukan kafir) yang terang-terangan dengan menuruti hawa nafsunya, berani merokok di pinggir jalan pada saat siang hari di bulan Ramadhan.
Atau warung-warung nasi yang masih tetap buka dan menjual dagangannya kepada penduduk lelaki muslim setempat, bahkan terkadang secara terbuka terang-terangan tanpa adanya pembatas.
Atau berapa banyak para pejabat koruptor yang tetap bertahan, tidak mau bertobat dengan mengembalikan uang rakyat.
Atau adanya pejabat sekalipun ber-KTP Islam, namun sengaja mempersulit pelaksanaan ibadah umat Islam, entah itu menakut-nakuti dengan mengatakan adanya bahaya covid (edisi palsu), hingga melarang umat Islam untuk berpawai dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, bahkan melarang umat Islam mengadakan pelaksanaan Buka Bersama, yang ujung-ujungnya akan melakukan pembatasan/pelarangan gerakan Mudik untuk bersilaturrahim bersama sanak keluarga di kampung kelahiran.
Barangkali melihat fenomena yang riil di akhir zaman seperti itu, maka para setan yang ada di seluruh dunia itu ingin sekali mengajukan pensiun kepada Allah, atas tugas-tugas mereka dalam menggoda dan menyesatkan manusia yang ada di muka bumi.
Kira-kira, para setan yang diwakili Iblis itu akan menulis dalam surat pengunduran dirinya sbb:
Wahai Tuhan, dulu aku memohon kepada-Mu sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah (umur) aku sampai hari mereka dibangkitkan".
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلْمُنظَرِينَ
Allah menjawab: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh (umur panjang).
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغۡوِيَنَّهُمۡ اَجۡمَعِيۡنَۙ
Iblis merespon, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka (manusia) itu semuanya.
Namun karena melihat perkembangan zaman, sepertinya Iblis kini berpikir ulang kata Iblis, "Yang berebut jabatan manusia, yang menikmati harta korupsi manusia, yang makan hingga kenyang di siang bulan Ramadhan juga manusia, tapi kenapa manusia selalu menuduhku, katanya mereka bermaksiat itu karena aku goda, padahal di bulan Ramadhan aku dan anak buahku diikat, tapi buktinya masih banyak dari bangsa manusia masih tetap saja bermaksiat kepada Allah."
Iblis berandai untuk mengajukan surat pensiun, "Wahai Tuhan, aku ingin pensiun dari tugasku dalam menggoda dan menyesatkan manusia, karena aku lihat sekarang sudah banyak kesesatan manusia yang lebih dahsyat daripada kesesatanku sendiri."
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|