KAWAN POLITIK YANG BAIK & YANG JAHAT
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW telah memberitahukan kepada para pemimpin muslim, entah itu pemimpin politik maupun pemimpin organisasi, agar selalu jeli dan berhati-hati dalam mencari kawan, mitra dan thing tank dalam menjalankan amanat kepemimpinannya.
Pemimpin muslim yang baik dan benar itu akan selalu berorientasi mempertimbangkan dan mendahulukan serta memilih kepentingan akhirat yang kekal abadi, daripada hanya sekedar untuk mendapatkan kesenangan dan kenyamanan kehidupan dunia yang fana ini, baik itu bagi dirinya sendiri apalagi bagi nasib umat yang dipimpinnya.
Karena itu didalam menjalankan roda kepemimpinannya, dituntut untuk selalu mencari kawan, mitra serta thing tank yang dapat menyokong langkah ibadah dan dakwah, yang benar-benar sejalan dalam visi dan misi merawat keislaman serta keimanan, untuk menggapai keselamatan dunia apalagi kehidupan di akhirat nanti.
Rasulullah SAW bersabda: “Tiada sekali-kali Allah mengutus seorang nabi, dan tiada sekali-kali dia mengangkat seorang khalifah kecuali disertakan dua kawannya. Pertama, kawan yang mengajakkannya kepada hal-hal yang ma’ruf serta memberinya semangat untuk mengerjakan perkara ma’ruf. Yang kedua, kawan yang mempengaruhinya kepada hal-hal yang buruk (mungkar), serta memberi semangat untuk mengerjakannya. Adapun orang yang dijaga/dilindungi, adalah orang yang dipelihara oleh Allah SWT dari keburukan tersebut. (HR. Imam Bukhari).
Salah dalam mencari kawan, mitra dan thing tank itu bisa berakibat fatal, semisal jika ada seorang pemimpin beridentitas Islam, namun senang mencari kawan, mitra dan thing tank dalam kepemimpinannya itu dari kalangan orang-orang kafir serta munafik jahat, seperti dari orang-orang Yahudi Israel serta bangsa lain yang kerap menindas umat Islam, maka pasti akan merugikan dirinya sendiri dan umat Islam, minimal rugi saat di hadapan Allah kelak. Karena Allah SWT telah mengingatkan dalam Alquran:
اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
“Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. An Nisa, 101).
Meyakini kebenaran firman Allah itu adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik yang menjabat sebagai pemimpin maupun bagi umat Islam pada umumnya.
Karena itu, mencari kawan, mitra dan thing tank dari kalangan orang-orang muslim yang shalih dan selalu menjaga keimanannya, adalah salah satu syarat yang dapat menjadikan para pemimpin muslim dan umatnya, untuk meraih kehidupan yang baik dan terhormat, terutama saat kelak menghadap Allah SWT di akhirat.