URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 98 users
Total Pengunjung: 6224205 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
LARANGAN MBAH HASYIM ASY`ARI, TENTANG FATAYAT MENARI & BERCAMPUR DENGAN KAUM LELAKI MUSLIMIN 
Penulis: Pejuang Islam [ 6/2/2023 ]
 
LARANGAN MBAH HASYIM ASY`ARI, TENTANG FATAYAT MENARI &
BERCAMPUR DENGAN KAUM LELAKI MUSLIMIN

Luthfi Bashori


Sedih dan prihatin rasanya saat membaca kitab-kitab karya tulis KH. Hasyim Asy`ari sang Pendiri NU, terkait peristiwa yang marak terjadi di jaman sekarang, seperti banyaknya para wanita yang tampil vulgar di depan kaum lelaki.

Ada acara Fashion Show keluarga besar pesantren, ada tari-tarian adat dan budaya Nusantara, ada pula para artis yang diundang khusus untuk menghibur jama`ah kaum muslimin, yang para pelakunya itu dari kalangan Fatayat, sedangkan para penontonnya itu dari kalangan warga Nahdliyin.

Bahkan ada pula yang ditampilkan di depan publik itu adalah pasangan lelaki dan wanita, sedangkan yang menikmati hiburan tersebut adalah campuraduk antara kaum muslimin dan kaum muslimat  tanpa ada batasan sitarah (kelambu) di antara mereka.

Di antara keluhan KH. Hasyim Asy`ari itu, disebutkan dalam kitab karya beliau, Attanbiihaat Alwaajibaat sebagaimana berikut:

"Pada malam Senin tanggal 25 Rabi’ul Awwal tahun 1355 Hijriyah, aku melihat  banyak orang dari para pelajar yang mencari ilmu pada sebagian pondok pesantren melakukan perkumpulan yang bernama “Maulid”, dan didatangkan untuk acara itu alat-alat permainan, kemudian membaca Al Qur’an dan hadts-hadis yang warid, tentang permulaan penciptaan Nabi Muhammad SAW dan apa saja yang terjadi saat kelahiran Beliau SAW yang  berupa tanda-tanda dan seterusnya, termasuk membaca sirah (sejarah) Beliau SAW yang diberkahi.

Namun kemudian mereka melakukan perbuatan mungkar, yaitu saling memukul dan saling dorong-dorongan yang diberi nama “pencak” dan “tinju.”

Kemudian dipukullah rebana (ketipung) setiap kali acara itu dilakukan, dengan disaksikan para wanita ajnabiyah (non mahram) dari jarak yang sangat dekat.

Sehingga para wanita itu bisa menonton mereka (yang bermain pencak dan tinju), diiringi musik serta sandiwara dan permainan-permainan yang menyerupai perjudian dan berkumpulnya pria serta wanita campuraduk untuk menonton, dan tarian-tarian yang membuat mereka tenggelam di dalamnya dengan tertawa dan berteriak-teriak di dalam masjid dan sekitarnya.

Maka kemudian akupun melarang mereka dan mengingkari mereka dari perbuatan-perbuatan mungkar itu, lalu merekapun bubar dan pergi.

Setelah perkara ini terjadi sebagaimana yang aku gambarkan, aku khawatir perbuatan yang hina semacam ini menyebar ke berbagai tempat, dan orang-orang awam akan ikut-ikutan melakukan hal itu, menambah-nambahi dengan berbagai kemaksiatan lainnya. Bisa jadi perbuatan ini akan membawa mereka keluar dari agama Islam.

Maka aku menulis peringatan ini sebagai nasihat untuk agama dan sebagai bimbingan bagi kaum muslimin.

Aku memohon kepada Allahsubhanahu wata’ala agar menjadikan ini ikhlas hanya mengharapkan wajah-Nya yang mulia, sesungguhnya Dia adalah Dzat yang memiliki karunia yang besar.

Larangan KH. Hasyim Asy`ari di atas ini sesuai dengan apa yang ditulis dalam kitab Is`aadur rafiiq, juz 2 hal 67 karya Assyeikh Muhammad bin Salim bin Sa`id Babashiil Assyafi`i.
 
إسعاد الرفيق للشيخ محمد بن سالم بن سعيد بابصيل الشافعي (ج:2 ص:67)

مِنْ أَقْبَحِ الْمُحَرَّمَاتِ وَأَشَدِّ الْمَحْظُورَاتِ اِخْتِلَاطُ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ فِى الْجُمُوعَاتِ لِمَا يَتَرَتَّبُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الْمَفَاسِدِ وَالْفِتَنِ الْقَبِيحَةِ.

"Sebagian dari yang paling buruk-buruknya perbuatan haram dan paling beratnya perkara yang dilarang agama, adalah bercampurnya laki-laki dan perempuan (non Mahram) dalam satu tempat perkumpulan atau pertemuan. Karena hal itu dapat menyebabkan kerusakan dan fitnah yang buruk."

Lebih jelas lagi larangan tersebut dalam kitab ini, pada juz 2 hal 136

(و) منها (خروج المرأة) من بيتها (متعطرة أو متزينة ولو) كانت (مستورة و) كان خروجها (بإذن زوجها إذا كانت تمر) في طريقها (على رجال أجانب) عنها لقوله عليه الصلاة والسلام: أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا ريحها فهي زانية وكل عين زانية

"Di antara perkara yang haram adalah keluarnya seorang wanita dari rumahnya dalam keadaan memakai wewangian atau berhias walaupun tertutup, dan keluarnya wanita tadi dengan izin suaminya, jika dia lewat pada suatu jalan yang di situ ada kaum laki-laki yang bukan mahram (ajnabi) darinya. Karena ada hadits Nabi SAW: "Perempuan manapun memakai wewangian kemudian lewat pada suatu kaum (laki-laki) agar mereka mendapati bau harumnya, maka ia adalah seperti wanita pezina dan setiap mata (lelaki) yang (tertarik lalu) memandangnya adalah mata yang berzina."
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam