URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 97 users
Total Pengunjung: 6224203 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ADAT ISTIADAT DALAM PANDANGAN SYARIAT 
Penulis: Pejuang Islam [ 26/1/2023 ]
 
ADAT ISTIADAT DALAM PANDANGAN SYARIAT

Luthfi Bashori

Dalam menyikapi keberadaan adat istiadat yang sudah menjadi kebiasaan suatu kaum, maka ajaran Islam mempunyai sikap yang fleksibel, artinya makakala adat istiadat itu bertentangan dengan dalil syar’i Al-Quran dan Hadits, maka wajib ditinggalkan dan wajib beralih kepada adat istiadat yang sesuai dengan syariat.

Sedangkan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan dalil syari, apalagi jika pada juziyyat (perincian) perilaku itu sudah berkesesuaian dengan ayat Al-Quran dan Hadits, walaupun jika digabungkan dalam rangkaian acara belum pernah dilakukan oleh Nabi (SAW) maupun para shahabat, tapi sudah menjadi suatu kebiasaan adat dan budaya yang baik pada suatu kaum, maka hukumnya boleh diamalkan dan dilestarikan.

Contoh adat istiadat yang dilarang dalam Islam seperti, budaya joget dangdut yang menampilkan biduan maupun biduanita, hingga terjadi percampuradukan dan bergesekan lelaki dan wanita non mahram saat menontonnya, atau segala jenis budaya yang mengekspoitasi aurat lelaki dan wanita di depan publik, seperti fashion show, tari-tarian wanita yang melenggak-lenggokkan badan, dan budaya buruk semisalnya, tentunya jika ditinjau dengan standar syariat.

Termasuk juga adat istiadat yang menjadi kebiasaan kaum kafir dan bertentangan dengan ajaran syariat, seperti adat kaum Syi’ah (niyahah/meraung-raung tangisan), sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Bukan termasuk golongan kami (umat Nabi Muhammad SAW) yaitu seseorang yang menampar mukanya sendiri dan menyobek-nyobek bajunya serta menangis sambil menjerit-jerit seperti kelakuan orang-orang jahiliyah.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim secara ittifaq melalui Imam Ibnu Mas’ud RA).

Adapun contoh adat istiadat yang boleh dilestarikan bahkan boleh dikembangkan yang lebih baik, karena ada kesesuaian dengan ajaran syariat, seperti mengadakan acara Halal bi Halal keluarga dengan berkumpul bersama di satu gedung/villa, asalkan dalam acara tersebut tidak ada pelanggaran syariat.

Termasuk juga adat baca surat Yasin (Yasinan) keliling bersama antar bapak-bapak atau antar ibu-ibu warga kampung, atau mengadakan patungan uang lewat ketua RT/PKK untuk menyumbang warga yang sedang tertimpa musibah, dan beberapa kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh warga masyarakat.



   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam