URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SEKILAS MENGENAL SAID AQIEL SIRADJ 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/9/2016 ]
 
SEKILAS MENGENAL SAID AQIEL SIRADJ:

 (1). Pada priode 1995-an majalah Aula memuat foto Said Aqiel berkhothbah di dalam gereja Surabya dg background patung Yesus di atas kepala Said Aqiel.

 (2). Buku karangan Said Aqiel, berjudul Ahlussunmah Wal Jamaah Sebuah Kritik Histori, sengaja membelokkan devinisi dan sejarah hakikat Ahlussunnah, hal 6, 7, 15, 21, 23, 27, 40, 41 bertentangan dg pendapat ulama salaf seperti Imam Ibnu Sirin dalam Muqaddimah kitab Shahih Muslim hal 34 (vol 1). Pendapat Imam Yahya bin Said Al-anshari dalam Shahih Bukhari hal 1.475 (vol 4), dan para Imam lainnya.

 (3). Said Aqiel pidato di banyak tempat, membela kepentingan kaum Nasrani, dia mengatakan Islam dan Kristen adalah saudara misan.

 (4). Markaz Pejuang Islam mempunyai kaset Said Aqiel yg berisi pidato pembelaan penuh terhadap aqidah Syiah Imamiyah.

 (5). Karangan Said Aqiel, buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial pada hal. 82 menuduh Imam Syafi`i adalah Sunni secara politis, tetapi merupakan simpatisan Syiah. Dalam buku ini juga banyak pembelokan arti tasawuf dari pemahaman ulama Salaf, disesuaikan misi dan pemikiran Said Aqiel.

 (6). Perjuangan Said Aqiel dalam Seminar di IAIN Surabaya menghasilkan Khong hucu menjadi agama resmi di Indonesia.

(7) Dalam Muqaddimah Buku PMII Landasan dan Arah dg judul MENGEMBALIKAN ASWAJA SEBAGAI MANHAJUL FIKRI, hal 3, Said Ageil mengatakan : Selama ini, yang kita ketahui tentang Ahlus Sunnah wal Jama`ah adalah madzhab yang dalam aqidah, mengikuti salah satu dari Imam al-Asy`ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi, dalam `ubudiyah (praktek peribadatan) mengikuti salah satu imam empat, yaitu Abu Hanifah, Malik bin Anas, Muhammad as-Syafi`i dan Ahmad bin Hanbal, dan dalam bertashawuf mengikuti salah satu dua imam, yakni Abu Qasim al-Junaidi al-Baghdadi dan Abu Hamid Muhammad al-Ghazali. Itu yang ditulis oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy`ari dalam qanun asasi dan di setiap muktamar NU, juga disampaikan oleh Rais Aam sebagai sambutan pokok. Kalau kita mempelajari Ahlus Sunnah dengan sebenarnya, batasan seperti itu, agak membuat kita risih. Katakan saja, cukup memalukan, karena kesederhanaannya itu. Sebab, pengertian tersebut merupakan definisi yang -maaf, bukan saya tidak menghargai Kiai Hasyim Asy`ari dan ulama-ulama sesepuh kita yang lain- sangat manipulatif dan bersifat ikhtikar (monopoli).

Pada hal 5, Said Aqiel mengatakan : Terpilihnya Abu Bakar merupakan satu kesalahan yang dampak buruknya dijaga Allah demi kejayaan Islam.

Pada hal 6, Said Aqiel mengatakan : Dengan demikian kemampuan Rasulullah meredam fanatisme kabilah sebenarnya tidak tuntas. Hasil yang dicapai Rasulullah dalam menekan sukuisme belum maksimal.

Pada hal 8, Said Aqiel mengatakan: Di masa-masa awal pemerintahan, kira-kira enam tahun pertama kekhalifahan Utsman keadaan wajar-wajar saja. Semuanya berjalan dengan baik. Kemenangan terjadi di mana-mana, katakanlah sukses. Namun di masa-masa akhir, ketika usianya mulai lanjut, Utsman mulai PIKUN.

Pada hal 9: Said Aqiel mengatakan : Di sini, Utsman mulai menyemai bibit perpecahan.

 (8). Umat Islam sempat menjadi resah dan bertanya-tanya, tentang tampilnya Said Aqiel di atas mimbar gereja Aloyius Gonzaga Surabaya pada hari Sabtu malam tgl 28 Feb 1998, yang beritanya dimuat esok harinya Minggu 29 Feb 1998 oleh beberapa media cetak termasu Majalah Aula milik NU, dengan memampang gambar photo Said Aqiel sedang berkhutbah, dengan background gambar Yesus di salib, tepat di atasnya.

 (9). Pernyataan Said Aqiel, di Harian Surya, Minggu tanggal 6 Sept 1998, dalam artikel bertema "Kristen Ortodoks Diperkenalkan di Surabaya", Said menyatakan satu statemen: "Tidak ada kebenaran yang mutlak, selain dzat Allah".

Yang menjadi pertanyaan terhadap statemen ini adalah, apakah Said Aqiel meragukan kebenaran Rasulullah SAW yang disifati al-Qur`an dalam surat an-Najm ayat 3-4 yang artinya (Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur`an) menurut kemauan hawa nafsunya).-(Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Tentunya sah-sah saja jika ada orang yang meragukan keimanan Said Aqiel terhadap ayat ini. Karena baik al-Qur`an maupun sabda beliau SAW adalah mutlak kebenarannya. Sebab datangnya dari Allah SWT. Adapun adanya pembagian hadits menjadi mutawatir, shahih hasan dan dhaif, tiada lain dipengaruhi keadaan perawi-perawinya, bukan tinjauan terhadap hakekat "sabda Nabi" yang mutlak kebenarannya. Padahal ajaran Kristen Ortodoks ini juga mengingkari kenabian Nabi Muhammad SAW.


(10). Tulisan Ir. Salahuddin Wahid cucu pendiri NU yang dimuat dalam kitab "Musykilat dalam NU" diterbitkan oleh Forum Nahdiyyin untuk Kajian Strategis - Jakarta, hal 39 dengan judul "Departemen Agama Tak Diperlakukan?" sebagaimana berikut: Pada 16 Juli 1998, Tim 5 PBNU telah mengadakan dialog interaktif 2 dengan tema "Membangun Kebhinekaan dalam Kesatuan Bangsa" Wakil Katib Aam PBNU, Dr. Said Aqiel Siradj, salah satu seorang kepercayaan Gus Dur, saat itu menjadi salah seorang pembicara yang menarik perhatian peserta dialog, karena terkadang mengemukakan pandangan kritis, sensasional bahkan kontroversial.

Misalnya, ketika ada seorang peserta yang mengusulkan Said Aqiel menjadi Menteri Agama kalau nanti partainya menang, Said Aqiel menanggapi bahwa bila hal itu terjadi, langkah pertama yang dia lakukan adalah membubarkan Departemen Agama (Depag). Saya (Salahuddin, pen) menganggap lontaran pendapat itu hanyalah upaya Said Aqiel untuk menarik perhatian atau mencari sensasi.

Tapi seorang kawan mengatakan bahwa itu bukan pertama kali dilontarkan Said Aqiel, bahkan beberapa kawan lain mengangggapnya sebagai pelecehan terhadap ulama.
Banyak warga NU sendiri merasa tersinggung mendengar ucapan itu.

Kalau saya (Salahuddin, pen) tidak keliru, Gus Dur juga pernah melontarkan gagasan serupa. Saya tidak tahu apakah Said Aqiel mengikuti pendapat Gus Dur ataukah itu gagasan sendiri. Yang jelas, kalangan non Islam dan nasionalis-sekuler sangat senang apabila Depag dibubarkan.

Sekali lagi saya tidak tahu apakah ini sesuatu yang sifatnya kebetulan ataukah ada sesuatu dibaliknya. Pertanyaan itu wajar diajukan kalau kita mengacu kepada visi politik Said Aqiel yang menyatakan akan bergabung dengan koalisi Mega Gus Dur.

 Kalau gagasan Said Aqiel dkk, memang sebuah sikap politik yang didasari kesamaan pandangan dengan kelompok nasionalisme-sekuler, kita perlu mengingatkan Said Aqiel dkk.

Apakah hal ini sudah dipertimbangkan masak-masak akibatnya? Kalau hanya bersifat kegenitan untuk memperoleh sensasi, sebaiknya itu tidak diteruskan, karena akan membingungkan masyarakat termasuk warga NU.

 (11). Said Aqiel sebagai tokoh muslim ikut gencar memperjuangkan pengagamaan Khong Hu Cu dan pengesahan perkawinan dengan cara mereka, tentunya tanpa melihat dan mempertimbangkan Kaidah Fiqhiyah: Ridla dengan kemaksiatan hukumnya maksiat dan ridla dengan kekafiran hukumnya kafir.

 Usaha Said Aqiel tersebut diekspos oleh Harian Surya Minggu 16 Nov 1997 sbb:

Dr Said Aqiel Siradj dalam seminar nasional "Khong Hu Cu Disoroti" yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (15/11) mengatakan: "Di Indonesia Islam sudah paling besar, mayoritas, terwakili, Mau nuntut apalagi. Tinggal dulur-dulur, misan-misan (saudara-saudara) kita yang masih belum punya hak ini yang harus kita perjuangkan, kenapa dibedakan," kata Said berapi-api di Wisma Bahagia IAIN Sunan Ampel.

 Namun Said mengingatkan, memperjuangkan Khong Hu Cu harus dengan penuh kebijakan, bukan dengan cara radikal. Agar NU satu suara memperjuangkan ini, dia akan melakukan pendekatan pada ulama sepuh NU.

KOMENTAR : Di atas, adalah secuplik dari sekian banyak pernyataan Said Aqiel Siradj yang perlu dicermati oleh umat Islam. Untuk selanjutnya, terserah masing-masing pembaca untuk menilainya.

Imam Ghazali mengatakan : Jika ada seorang tokoh yang menjadi panutan, sedangkan orang tersebut berbuat maksiat (baik maksiat fisik maupun aqidah), dan dikhawatirkan para pengikutnya mencontoh perilaku maksiat tokoh itu, maka bolehlah mengungkap perilaku kemaksiatannya di depan publik, dengan tujuan agar masyarakat tahu dan tidak ikut terjerumus ke dalam kemaksiatan yang sama dengan perilaku tokoh idolanya tersebut.

Metode dakwah semaca ini, bukan termasuk kategori mencaci maki.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Mahfudz  - Kota: situbondo
Tanggal: 23/7/2010
 
Tp Pk Said udah kadung trpilih jadi ktum PBNU, semua hujatan hanya akan ditertawakan sm Dy.
Kalo emg demikian, knpa dy smpe' trpilih jd ktum sh,,,,? Emang kiai2 pada kmna ko' lalai menjaga NU? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Menjaga aqidah umat lebih penting dari segalanya. Di saat pelaksanaan Muktamar NU Makassar, aktifis Markazi pejuangislam.com mencoba mengirim SMS tentang Sekilas Mengenal Said Aqiel Siradj dengan kesesatan berpikirnya, kepada Gus Sholah, salah satu kandidat Ketua Tanfidziyah PBNU, dengan harapan agar beliau dapat menyampaikan info itu kepada para mu'tamirin. Namun, jawaban yang kami terima sungguh sangat mengagetkan dan menyebabkan kami harus mengelus dada, karena Gus Sholah mengirim jawaban : Terima kasih infonya, tapi percuma saja, karena semua nasehat sampean masih kalah ampuh dengan UANG ... !

2.
Pengirim: ahmad  - Kota: Rembang Jawa Tengah
Tanggal: 25/7/2010
 
Said Aqil agen Syiah dan neo Mu'tazilah. ia sering menhyakiti hati para sahabat dalam makalahnya yang berjudul "Latar Kultur dan Politik kelahiran ASWAJA". tulisan itu pernah heboh dikalangan umat Islam, terutama NU. Pak Kyai kenapa banyak anak muda NU justru menjadi agen Liberalisme, Sekelarisme dan paham-paham yang bertentangan dengan ajaran Islam? Kenapa fenomena ini bisa terjadi? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Inilah hakikat MUSIBAH AGAMA yang tengah menimpa umat Islam Indonesia. Jika aqidah saja telah dipermainkan oleh Said Aqiel dengan tanpa beban sedikitpun, apalagi kalau hanyan hukum halal haram. Baru-baru ini Metro TV menayangkan 'fatwa' Said Aqiel MENGHARAMKAN warga NU ikut merazia tempat-tempat hiburan malam di bulan Ramadhan. Artinya Said Aqiel mengharamkan Nahi Munkar. Lantas apa dalil pengHARAMannya ? Karena setiap timbul hukum halal dan haram, maka wajib ada dalil sharih yang mengikat.

3.
Pengirim: Muhammad Syafiq  - Kota: Rembang Jawa Tengah
Tanggal: 25/7/2010
 
Said Aqil agen syiah. Dia pernah menghujat Sayyidina Utsman dan sahabat yang lain. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Markaz Pejuang Islam juga punya CD pidato Said Aqiel yang isinya membela syiah terang-terangan.

4.
Pengirim: Badruddin  - Kota: situbondo
Tanggal: 26/7/2010
 
Assalamu'alaikum.
Kami sangat butuh CD rekaman Pk Sa'id Agil yang katanya membela Syi'ah, apa kami bisa mendapatkannya, di mana???
Wassalamu'alaikum... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Di LBMNU Jember, atau KH. Muhyiddin Abdusshomad Ponpes. Nurul Islam Jember juga ada.

5.
Pengirim: Arief  - Kota: Malang dan Banjarbaru
Tanggal: 27/7/2010
 
seandainya saja Hadratsus Syaikh KH Hasyim Asy'ari masih hidup. . . .
Ammy,, jangan biarkan Malang terlebih lagi Singosari tercemar oleh pemikiran manusia semacam itu. Terus berjuang. Masyarakat banyak yang tidak mengerti tentang sosok Said Aqil ini. Kalo boleh, saya siap untuk membantu menyebarkan postingan ini via media apapun semampu saya. Insya Allah 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Allahu Akbar. Mana saja dari artikel kami yang dinilai bermanfaat bagi umat, kami persilahkan untuk dipaste.

6.
Pengirim: aam  - Kota: jember
Tanggal: 29/7/2010
 
Piagam madinah/konstitusi madinah yang mengakkomodir agama nasrani dan yahudi dalam kehidupan sosial itu apakah bisa dikatakan sebagai bentuk " pengakuan " pada sebuah agama apa tidak dalam perspektif siasah dalam islam?, bukan dalam perspektif akidah tad.
apakah "ijtihad " pak said pada konghucu punya kesamaan dengan upaya nabi membangun negara madinah itu?. Hrapan saya wancana ustad tak sekedar seperti pemberitaan, tapi juga ada analisis metodologis hukumnya, sehingga kita bisa melkukan pembacaan yang proporsional.mkash. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Nabi SAW seperti juga Alquran, tidak pernah menyamakan-nyamakan kebenaran agama Islam dengan agama Nashrani dan Yahudi yang notabene (dulu) keduanya adalah agama samawi.

Apalagi dengan Khong Hu Cu yang sama sekai bukan agama samawi. Bahkan banyak ayat Alquran yang menerangkan, bahwa pemeluk Nashrani dan Yahudi yang tidak masuk Islam dan yang mengingkari kebenaran Alquran dan mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai rasulullah, mereka adalah kafir.


Termasuk juga pemeluk Nashrani yang meyakini Nabi Isa sebagai Tuhan, maka Alquran menghukuminya kafir. Laqad kafaral ladziina qaalu innallaha huwal masiihubnu maryam (Sungguh kafir orang (Nashrani) yang mengatakan, bahwa Tuhan Allah itu adalah Isa bin Maryam), ayat semacam ini jumlahnya banyak.

Sedangkan Said Aqiel di banyak tulisannya telah menyamakan agama-agama non Islam yang ada di dunia ini dengan agama Islam.

Padahal para ulama salaf, sebut saja Imam Qadhi Iyadh Alyahsubi, dalam mengulas tafsir ayat-ayat seperti di atas secara gamblang menerangkan dalam bukunya Assyifa : Barangsiapa yang tidak mengkafirkan pemeluk agama selain Islam, maka dihukumi telah murtad keluar dari agama Islam, karena bertentangan dengan firman-firman Allah. Jadi siapapun adanya yang menyamakan kedudukan Islam dengan agama non Islam, maka dia rmasuk dalam aturan ini.

Piagam Madinah diberlakukan, karena saat itu umat Islam masih dalam taraf berkembang di kota Madinah, sedangkan penduduk aslinya adalah non muslim.

Tapi perlu diingat, dalam kondisi yang sedang berkembang, maka dengan Piagam Madinah itu, Nabi SAW melaksanakan Syariat Islam secara formal sebagai aturan baku pemerintahan Islam yang beribu kota di Madinah.

Bahkan saat kaum Yahudi Bani Nadzir, Bani Qainuqa' dan lainnya, telah mengkhianati Mitsaq/Piagam Madinah, maka Nabi SAW segara mengusir kaum Yahudi itu dari Negara Islam yang beribu kota di Madinah.

Bahkan bukti kongkrit saat ini, adalah tidak adanya satupun kaum Yahudi dan non Islan lainnya yang menjadi penduduk Makkah dan Madinah.

Masalahnya, oknum muslim berpaham sekuler pluralis, liberalis (SEPILIS) di Indonesia ini, rata-rata anti penerapan Syariat Islam secara formal kenegaraan, sekaipun mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam.

Jangankan mencontoh Nabi SAW dengan mengusir kekafiran dari Indonesia, lah mengakui relefansi hukum Islam untuk mengatur negara saja, Said Aqiel dan koleganya dari kalangan kaum SEPILIS pasti menolak, karena Said Aqiel CS lebih senang memperjuangkan eksistensi kekafiran Khong hucu, Hindu Budha, Nasrani dan perkembangan segala macam aliran sesat di muka bumi Indonesia.

7.
Pengirim: AlwiAlkaff  - Kota: Jember
Tanggal: 14/8/2010
 
Perlu info lebih banyak lagi mengenai Said Aqiel Siraj terutama tentang hal hal kontroversi yg dia lontarkan, Saya setuju dengan tulisan pejuang Islam ini. Afwan 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Jazakumullah khairan. Mohon maaf agak lambat dalam merespon, pada awwal Ramadhan ini aktifis Markaz Pejuang Islam mengalami sedikit perubahan jadwal kegiatan.

Mudah-mudahan ada yang tertarik menambah info yang antum maksud. Jika ada kesempatan, cobalah membeli buku yang berjudul TASAWWUF karangan Said Aqiel Siradj, dan mengkajinya bersama rekan-rekan yang sama-sama memahami kaedah ketauhidan Aswaja dengan baik dan benar, pasti antum akan banyak menahan nafas dan mengusap dada pada setiap bab yang dia tulis. Minimal dalam hati, antum akan bertanya-tanya dan berguman : Astaghfirullah ... Apa benar yang ditulis Said Aqiel ini adalah ilmu tasawwuf warisan ajaran para ulama Salaf ?

8.
Pengirim: ahmad  - Kota: gondanglegi
Tanggal: 17/8/2010
 
Thoyyib, masih banyak lagi tentg desertasinya 6yang kritik Imam Ghozali, dan tentg kritikan dia pada kitab Ta'linm Muta'allim, tambahkan ya.! Syukron 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Dengan tidak mencabut dari peredaran, buku Tasawwuf karangannya saja, umat sudah bisa menilai siapa hakikatnya dia ?

9.
Pengirim: Cahaya Timoer  - Kota: Jayakarta
Tanggal: 18/8/2010
 
sayang hanya sebagian org saja yang tau kenyataan seperti ini,,
kebanyakan umat islam Masih taklid buta,,,,,, 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami juga hanya dapat menyampaikan kemungkaran ini sesuai kemampuan kami.

10.
Pengirim: abian  - Kota: Meguro
Tanggal: 21/8/2010
 
1. terima kasih telah berbagi
2. memang perlu hati-hati untuk saling menasehati dan memperbaiki
3. kalau kita belajar filsafat mestinya tahu, bahwa cuma mati yang menjadi kebenaran mutlak, karena kebenaran Tuhan tidak semua orang bisa menerima. maksudnya saya kurang sepakat juga dg pendapat beliau dzat Allah = kebenaran mutlak
4. arinal haqqo warzuqnat tibaa`a.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Atensi akhi sangat bermanfaat. Jazakumullah khaiaran.

11.
Pengirim: Mirza  - Kota: Singosari
Tanggal: 22/9/2010
 
Masya Allah... Lha terus mau dibawa ke mana warga NU yang jumlahnya 80 juta itu???

Kalau kami, warga NU wong cilik tetap menjalankan tradisi Aswaja, namun kalau organisasi, sepertinya yang masih memegang Ahlussunnah wal Jamaah harus mendirikan organisasi baru, misal Nahdlatul Ummah. Kan sama-sama NU-nya (cuma usulan saja). 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami memilih mejadi warga NU kultural, tanpa harus peduli dengan kebijakan Struktur Keorganisasian Pusat. Istilah kerennya : NU Metal (Melok Tahlil) dan berdakwah langsung di tengah masyarakat.

12.
Pengirim: joy  - Kota: cirebon
Tanggal: 15/10/2010
 
cara berfikir NU itu sangat luas.
Tetplah pada jalur anda, karna itu lh kebenaran anda. Trimakasih 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, kebenaran berlandaskan syariat yang baik dan benar, berkiblat kepada pemahaman Ulama Salaf Aswaja.

13.
Pengirim: salafy sunny  - Kota: nusantara
Tanggal: 22/1/2011
 
Tragedi terjadi saat runtuhnya khalifah Utsmaniyah terjadi di Indonesia, seperti naiknya Mustafa Kemal Pasha sebagai pahlawan, sampai saat puncaknya meruntuhkan kekhalifahan, apakah nasib umat islam di Indonesia sama? ya jika umat islam indonesia terlena dengan fatamorgana pluralisme, liberalisme , isme2 karya mereka , semoga kita menyadari, maaf kalo nyinggung 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
aliran dan paham yanmg menyesatkan umat Islam di Indonesia ini memang banyak yang perlu 'diberantas' oleh umat Islam sendiri, antara lain SEPILIS (Skularisme, Pluralisme dan Liberalisme), Noe Mu'tazilah, Syiah, Wahhabi, Wihdatul wujud/Manunggaling kawulo gusti, dan aliran lainnya yang berlawanan dengan kreteria asli muslim Indonesia sebagai warisan ajaran para pendahulu, yaitu para Walisongo. Secara ringkas para Walisongo mewariskan ajaran Islam kepada umat Islam Indonesia mengikuti aturan Sunni Syafi'i.

14.
Pengirim: vivi  - Kota: Medan
Tanggal: 9/9/2013
 
Dari poin no.2 & no.7, Sepertinya Said Agil ingin merusakkan istilah Ahlussunnah wal Jama’ah, yg mn Ahlussunnah itu didefinisikan sbgai golongan yg berpegang teguh dgn ajaran yg dipegang teguh oleh Nabi SAW dan pr sahabat.
Ikut ajaran Rasul itu diwujudkan dgn tdk mngkafirkan umat islam, dan ikut ajaran sahabat itu diwujudkan dgn tdk mencela sahabat Nabi.

Mk dr penjelasan ulama, Ahlussunnah wal Jama’ah itu hakikatnya Islam, sdgkan Ahlussunnah itu bkn golongan islam yg sesat, disisi lain kaum Syiah Imamiyah yg telah ditimbang dgn syariat islam ini ternyata terbukti kesesatannya, mk bisa dikatakan bhw ajaran Syiah itu bukan termasuk agama Islam, bhkan bisa disebut ‘Agama Syiah’, namun kaum Syiah mnolak bila umat Islam itu hnya golongan Ahlussunnah (sunni), Jadi gmn itu ustadz ?

Dari poin no.2: Jadi mnurut Ibnu Sirin dlm mukaddimah shahih Muslim, istilah & defenisi Ahlussunnah wal Jama’ah itu seperti apa ???
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Syiah Imamiyah benar-benar bukan dari agama Islam, alias agama tersendiri di luar Islam.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam