TANGGUNG JAWAB KAUM LELAKI
TERHADAP PARA WANITA
Luthfi Bashori
Dalam sebuah penelitian dunia ilmu pengetahuan modern, bahwa otak dan jantung itu merupakan dua organ tubuh utama manusia yang bertugas mengatur pemikiran, kesadaran, persepsi, pemahaman, pengambilan keputusan dan emosi pada setiap orang.
Sedangkan dalam komposisi otak sendiri, maka diciptakan miliaran sel yang beroperasi secara terus menerus tanpa henti, bahkan saat tidur pun tetap beroperasi. Jadi otaklah yang mengatur kerja seluruh anggota tubuh. Adapun yang mengurus aktifitas otak manusia itu adalah jantung.
Allah menciptakan otak seorang lelaki dan wanita itu sedikit berberda. Allah menciptakan bentuk otak lelaki itu lebih besar dari pada otak wanita, sebagaimana Allah juga menciptakan tulang lelaki itu lebih kokoh daripada tulang wanita.
Menurut penelitaan, para ilmuwan modern juga telah membuktikan bahwa otak wanita itu bentuknya lebih kecil daripada otak lelaki hingga 10 %, dan ukuran jantung wanita juga lebih kecil daripada jantung lelaki.
Maka secara otomatis, jumlah sel tubuh pada diri seorang lelaki dan seorang wanita itu, ada perbedaan yang signifikan, bahkan diperkirakan hingga mencapai miliaran sel.
Karena itu tidak heran, jika tenaga kaum lelaki itu pada umumnya jauh lebih kuat dibanding dengan tenaga kaum wanita. Termasuk ketegaran, kesabaran, pemahaman, cara berpikir dan pengaturan emosi yang ada pada kaum lelaki itu juga lebih kuat disbanding dengan kaum wanita. Hingga Allah menentukan bahwa Arrijaal (kaum lelaki itu) qawwaamuuna (bertangggjung jawab) ‘alan nisaa’ (terhadap kaum wanita).
Di sisi lain, Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya tidak ada kaum wanita, niscaya Allah akan disembah dengan sebenar-benarnya (oleh kaum lelaki)”. (HR. Imam Ad-Dailami melalui Sayyidina Anas RA).
Hal ini terbukti, akarena perasaan tanggung jawab seorang lelaki, yang pada umumnya sangat mencintai kehidupan dunia, menyebabkan hati mereka jauh lebih condong memilih mengurusi istri dan keluarganya terutama yang perempuan, dibanding memilih berkonsentrasi dalam beribadah menyembah Allah.
Belum lagi fitnah yang ditimbulkan oleh kaum wanita terhadap para lelaki itu amatlah besar. Dalam sebuah syair yang digubah oleh Imam Syafi’i dikatakan, “Aku sering menemukan cobaan hidup dunia itu banyak sekali, dan yang paling banyak adalah musibah yang disebabkan urusan dengan wanita”.