LARANGAN MENGHARAPKAN KEMATIAN
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: “Tiada seseorang pun dari kalian yang kelak diselamatkan oleh amalnya.”
Para shahabat bertanya: “Tidak juga engkau wahai Rasulullah?”
Rasulullah SAW menjawab: “Dan juga termasuk aku. Kecuali Tuhanku melimpahkan rahmat-Nya kepadaku, karena itu luruslah kalian (dalam beramal), dan dekatkanlah diri kalian (kepada-Nya), dan jangan sekali-kali seseorang di antara kalian mengharapkan kematian, apabila dia seorang yang baik, mudah-mudahan kebaikannya semakin bertambah, dan apabila dia orang yang berdosa, mudah-mudahan dia bertobat.” (HR. As-Syaikhan, Bukhari - Muslim).
Dalam hadits yang lain disebutkan, “Janganlah kalian mengharapkan bertemu musuh, tetapi harapkanlah keselamatan, dan bila kalian berjumpa dengan musuh, maka bersabarlah (teguhlah dalam menghadapi mereka dan jangan mundur).”
Sedangkan dalam hadits di atas disebutkan, “Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan mati (dalam medan perang sabilillah). Apabila ia orang yang baik, mudah-mudahan kebaikannya bertambah, dan apabila ia orang yang berdosa, mudah-mudahan ia bertobat.”
Orang yang meninggal dunia itu akan menemui banyak hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya di alam barzakh, bahkan kejadian-kejadian itu akan ditemuinya hingga kelak di alam akhirat, apakah ia akan mendapatkan kenikmatan atau akan justru akan disiksa.
Allah sendiri akan memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang yang Dia kehendaki, hingga mereka akan mendapatkan kenikmatan pasca kematiannya.
Dalam hadits di atas ini diisyaratkan, bahwa amal baik seseorang itu tidak dapat menjamin dirinya untuk masuk surga. Namun dengan berbekal amal baik itulah, seseorang akan lebih dekat untuk mendapatkan rahmat dari Allah, hingga akan dijamin kenikmatan saat hidup di akhirat kelak. Sebaiknya dengan bekal amal buruk, maka seseorang itu lebih dekat untuk dimurkai dan disiksa oleh Allah.