URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BEKERJA SEDERHANA,TIDAK MENGEMIS & HUTANG DI BANK 
Penulis: Pejuang Islam [ 18/11/2022 ]
 
BEKERJA SEDERHANA,TIDAK MENGEMIS
& HUTANG DI BANK

Luthfi Bashori


Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya (bila) seseorang di antara kalian mengambil tali kemudian berangkat ke bukit, dan dari bukit ia membawa seikat kayu bakar, lalu menjualnya, karena itu Allah memelihara kehormatannya. Hal tersebut lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada orang lain, apakah mereka memberinya atau menolaknya. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Sebagian orang ada yang karena kemalasannya, maka ia lebih senang menjadi pengemis dan peminta daripada harus bekerja mencari ma’isyah.

Bekerja yang sangat sederhana, sebut saja seperti jualan pisang goreng dengan hasil Rp 50.000,- perhari, itu jauh lebih baik daripada menjadi peminta-minta di jalanan yang menghasilkan uang Rp 100.000,- perhari.

Jadi, sebaik-baik penghasilan seseorang itu adalah hasil yang diupayakan oleh dirinya sendiri melalui perasaan keringatnya sendiri pula.

Namun, terkadang ada juga orang yang tinggi keinginannya terhadap kepemilikan duniawi, hingga berani menerjang larangan syariat. Sebagai contoh, karena ingin bekerja yang menghasilkan kekayaan yang berlebih, maka ia berani meminjam modal besar dari bank yang menerapkan sistem ribawi (bunga bank).

Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (QS. Ali Imran, 130).

Jadi, daripada bekerja yang menghasilkan kekayaan yang melimpah ruah, namun berasal dari modal haram, lebih baik bekerja yang sederhana dengan modal yang sederhana, namun kehalalan rejekinya terjamin.

Tetapi umat Islam tidak dilarang mencari kekayaan melimpah, asalkan dengan cara yang halal dan tidak melanggar syariat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam