DOSA DURHAKA KEPADA ORANG TUA
Luthfi Bashori
Di antara dosa-dosa yang disegerakan siksanya di dunia ini di samping adzab yang pedih di hari Qiamat, adalah dosa menyakiti kedua orang tua atau salah seorang dari keduanya, baik secara dhahir yang tampak maupun yang batin tak tampak.
Dampak kualat akibat durhaka terhadap orang tua banyak sekali, bisa saja semacam hidupnya susah, rumah tangganya berantakan, kehidupannya tidak berakhlak baik, kesehariannya hanyut dalam pergaulan bebas, seperti terbawa arus anak-anak punk, dengan penampilan badan bertato sekujur tubuh, mabuk miras dan kecanduan narkoba, atau terlibat penyakit masyarakat lainnya.
Atau rezekinya seret dan tidak barakah, banyak problem dengan tetangga, terlibat rentenir dan terlilit tanggungan bunga bank, atau mempunyai hutang yang tidak mudah terbayarkan, tentu masih banyak contoh lainnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Semua perbuatan dosa (balasannya) ditangguhkan oleh Allah SWT sesuai dengan kehendak-Nya hingga hari Qiamat, kecuali dosa menyakiti kedua orang tua, karena sesungguhnya adzab perbuatan tersebut disegerakan atas pelakunya sewaktu ia masih hidup, sebelum mati.” (HR. Imam Thabrani).
Dapat disimpulkan dari hadits ini bahwa dosa menyakiti kedua orang tua termasuk dosa besar, karena itu hukumannya pun berat, sebagian hukumannya disegerakan di dunia dan selebihnya kelak di hari Qiamat.
Sebaik-baik seorang anak, adalah yang menjadi kepercayaan dan kebanggaan kedua orang tuanya. Seorang anak yang terbaik, ia tidak membanggakan diri memiliki orang tua yang berkedudukan, tapi hendaklah selalu berusaha agar orang tuanya dapat bangga karena memiliki anak yang berkarakter.