TULANG ABADI HINGGA DIBAWA MATI
Luthfi Bashori
Tubuh manusia secara umum, apabila meninggal dunia dan dikuburkan dalam tanah, maka jasadnya akan hancur hinggah punah (kecuali jasad para Nabi dan orang-orang saleh yang dikehendaki oleh Allah SWT). Proses kehancuran alami di dalam kubur tentu sudah wajar terjadi, entah itu karena dimakan rayap, belatung, cacing atau atau menjadi santapan binatang tanah lainnya, serta proses alami yang lain.
Pembusukan daging hingga habis tak tersisa seperti ini, walaupun memerlukan waktu hingga beberapa bulan, namun adalah proses alami yang pasti terjadi pada setiap jasad manusia.
Setelah daging lenyap, maka yang tersisa adalah tulang belulang. Namun tulang belulang itu pun sedikit demi sedikit pasti akan mengalami pengeroposan hingga lenyap pula, walapun dalam durasi yang cukup panjang untuk berubah menjadi debu.
Ada satu bagian dari tulang manusia yang dapat dipastikan, keberadaannya tidak akan lenyap sampai kapan pun, karena ia akan dijaga oleh Allah SWT, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor inilah kelak Allah akan membangkitkan manusia pada hari pembalasan.
Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh tubuh anak Adam (bila ia mati) dimakan oleh tanah kecuali pangkal tulang punggung (tulang ekor), dari pangkal tulang punggung (tempat air mani) ini ia diciptakan, dan daripadanya pula ia dihidupkan kembali. (HR. Imam Muslim melalui Sayyidina Abu Hurairah RA).
Tahapan dalam kematian, di hari pertama hingga 72 jam tubuh akan membusuk. Pada hari ke 3 hingga ke 5 tubuh akan membengkak. Hari ke 8 hingga ke 10 tubuh berubah warna sampai menghitam. Beberapa minggu berikutnya rambut akan rontok dan tulang pun mulai tampak tak berbalut.
Setelah hitungan bulan organ tubuh akan melunak. Lantas dalam hitungan tahun maka tulang belulang itu pun akan hancur dan lenyap menjadi debu.