MENDAHULUKAN AJARAN AGAMA
DARI AKAL PIKIRAN SENDIRI
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: “Sedikit memperoleh taufik (kesuksesan dalam beragama) adalah lebih baik daripada banyak akal (pandai). Pandai dalam masalah duniawi itu menyusahkan, sedangkan pandai dalam masalah agama itu membahagiakan.” (HR. Imam Ibnu ‘Asakir).
Taufiq adalah kekuatan yang dapat menggerakkan seseorang untuk mengamalkan hidayah (petunjuk). Seseorang yang mendapat sedikit taufik itu, jauh lebih baik daripada seseorang yang mendapat kepandaian akal. Karena kepandaian dalam perkara dunia itu dapat menyusahkan bagi orang yang bersangkutan. Sedangkan kepandaian seseorang dalam memahami ajaran agamanya, akan membahagiakan dirinya baik di dunia apalagi di akhirat.
Untuk mendapatkan pelajaran agama yang memadai, tentunya dengan cara memperbanyak belajar kepada syaikh yang ahli dalam ajaran syariat.
Pentingnya mencari syaikh yang memiliki kemampuan untuk menerangkan setiap fak ilmu dalam ajaran syariat Islam, adalah salah satu syarat bagi para murid untuk dapat menguasai ajaran Syariat tersebut secara sempurna.
Termasuk juga pentingnya memilih syaikh yang memiliki sanad keilmuan yang jelas, hingga dapat diketahui silsilah sanad yang beliau miliki, seperti terus bersambung sanadnya terserbut kepada para ulama salaf Ahlus Sunnah wal Jamaah sampai bersambung kepada Rasulullah SAW.
Seseorang yang telah mendapatkan pelajaran ilmu syariat yang cukup memadai, lantas ia mau berusaha keras untuk mengamalkan ilmunya, maka ia akan dapat menjaga kehormatan dirinya dalam segala hal. Berbagialah siapapun yang telah mendapatkan derajat kehormatan seperti ini.