RAHASIA UMUR PANJANG PEMBERIAN ALLAH
Luthfi Bashori
Allah SWT telah berfirman dalam hadits Qudsi: “Apabila hamba-Ku telah mencapai umur empat puluh tahun, niscaya Aku hindarkan dia dari tiga macam penyakit, yaitu dari penyakit gila, lepra dan supak.
Apabila ia mencapai umur lima puluh tahun, niscaya ia Aku hisab dengan hisab yang ringan. Apabila ia mencapai umur enam puluh tahun niscaya Aku jadikan ia senang untuk kembali kepada-Ku (bertaubat). Apabila ia mencapai umur tujuh puluh tahun ia dicintai oleh para malaikat. Apabila ia mencapai umur delapan puluh tahun, semua amal dicatat dan semua keburukannya dihapuskan.
Apabila ia mencapai umur Sembilan puluh tahun, para malaikat berkata, ‘Dia adalah kekasih Allah yang ada di bumi-Nya’, maka allah mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang dan dia dapat memberi syafa’at kepada keluarganya.” (HR. Imam Hakim melalui Sayyidina Ustman RA).
Keistimewaan umur panjang yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, sangat berpengaruh dalam kerhidupannya baik di dunia maupun di akhirat.
Pemberian umur hingga 40 tahun, artinya orang tersebut akan dijaga dari penyakit gila, lepra dan supak (belang). Hal ini tentunya adalah urusan duniawi bagi setiap orang yang dipanjangkan umurnya hingga 40 tahun, dalam istilah lain disebut pula sebagai ‘umrur rasyiid’ (Usia bijaksana).
Sedangkan pemberian umur hingga 50 tahun, maka ada jaminan dari Allah kelak di akhirat akan mendapati perhitungan yang ringan, artinya banyak mendapatkan ampunan dari Allah.
Pemberian umur hingga 60 tahun, maka akan timbul kebiasaan pada dirinya lebih senang mendekatkan diri kepada Allah dan bertaubat.
Sedangkan jika seorang hamba mencapai usia 70, 80, 90 tahun adalah usia bonus, usia barakah, usia yang dicintai oleh Allah, usia dimana seseorang itu akan selalu diperhatikan oleh Allah, baik di dunia maupun kelak di akhirat.