RAHMAT ALLAH ITU MAHA LUAS
Luthfi Bashori
Di jaman yang sudah hampir berakhir ini, rasanya sulit untuk mendapati seorang muslim yang hidup tanpa sedikitpun menanggung dosa. Karena dalam kehidupan dunia dewasa ini, semakin banyak pula fasilitas duniawi yang dapat mengantarkan seseorang untuk melanggar aturan syariat.
Pelanggaran syariat jelas semakin merajalela, hal itu diakibatkan semakin terjangkaunya alat-alat kehidupan modern yang setiap saat dapat menjerumuskan seseorang ke dalam jurang kegelapan.
Alat hiburan untuk mata, hiburan telinga, mulut, tangan, kaki, bahkan alat hiburan untuk seluruh anggota tubuh juga sudah banyak berserakan di tengah manyarakat, termasuk alat penyebab lalainya seseorang untuk menjalankan kewajiban beragamanya.
Rasanya umat Islam kini hanya dapat berharap mendapat ampunan dari Allah, atas kelemahannya dalam menjaga diri dari perbuatan aniaya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi yang artinya: “Rahmat-Ku mendahului murka-Ku.” (HR. Imam Muslim).
Allah SWT juga berfirman dalam memberi harapan kepada umat Islam, yang artinya: “Apabila hamba-Ku mendekatkan dirinya satu jengkal kepada-Ku, niscaya Aku mendekat kepadanya satu hasta. Apabila ia mendekatkan dirinya satu hasta kepada-Ku niscaya Aku mendekat kepadanya satu depa (rentangan tangan), dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku mendatanginya dengan berlari kecil. (HR. Imam Bukhari melalui Sayyidina Anas RA).
Yang dimaksud dalam hadits ini ialah, bahwa kasih sayang Allah SWT dengan mendekatkan rahmat dan ampunan-Nya itu kepada para hamba, tentu akan diberikan kepada siapapun yang membutuhkan, jika sang hamba mau mencarinya, sekalipun dirinya berlumuran dosa. Semakin mendekat seorang hamba kepada Allah, maka semakin dekat pula ia akan memperoleh rahmat dan ampunan-Nya.