AYOO PULANG KAMPUNG, MENCARI SURGA FIRDAUS !!
Luthfi Bashori
Seburuk apapun kelakuan umat Islam di dunia ini, tentu di dalam hatinya ada sedikit keinginan untuk masuk surga dan ada perasaan takut masuk neraka.
Apalagi di dalam hati orang-orang yang shalih dan ahli ibadah, tentu terbersit harapan besar untuk masuk surga dan ada rasa ketakutan yang sangat saat mendengar ancaman neraka.
Orang-orang baik, yaitu mereka yang dapat menjaga kehidupannya di dunia ini, berusaha menjauhi perbuatan yang diancam masuk neraka, dan selalu berusaha mengerjakan kebaikan-kebaikan yang dirasa dapat men-support dirinya untuk dapat meraih kenikmatan surga.
Surga itu hakikatnya adalah kampung halaman ‘milik’ orang tua para ahli kebaikan, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan selalu berusaha berbuat kebajikan. Mereka yang jika suatu saat terjerumus ke dalam kemunkaran, maka akan segera memohon ampunan kepada Sang Pemilik surga.
Nabi Adam dan ibu Hawa-lah kedua orang tua bagi para calon penghuni surga. Dahulu kala, rumah beliau berdua adalah surga, dan itulah kampung halaman yang sesungguhnya bagi umat manusia. Karena itu anak cucu Nabi Adam AS janganlah tersesat saat mereka akan pulang menuju kampung halaman.
Agar kerinduan untuk pulang menuju kampung halaman itu tidak tersesat, maka Rasulullah SAW memberikan gambaran tentang kondisi surga yang sebenarnya, yang dijanjikan bagi orang-orang yang telah membeli tiket dengan keimanan, “Di dalam surga terdapat seratus tingkat, jarak antara tingkat ke tingkat lainnya sama dengan jarak antara bumi dan langit, dan tingkat yang paling tinggi adalah surga Firdaus. Dari surga Firdauslah mengalir sungai-sungai surga yang empat itu, dan di atas surga Firdaus terdapat Arasy. Apabila kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya surga Firdaus.” (HR. Imam Hakim).
Di waktu yang lain, Rasulullah SAW bersabda: “Di dalam surga terdapat kenikmatan yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia.” (HR. Imam Thabrani melalui Imam Abu Said RA).
Semuanya itu telah disediakan oleh Allah SWT bagi anak cucu Nabi Adam AS yang shalih, ahli ibadah dan selalu menjaga keimanan serta senantiasa berbuat kebajikan, agar tidak tersesat di jalan menuju kampung halaman.