|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 61 users |
Total Pengunjung: 6224162 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
MAJELIS TA`LIM, TOKOH PARTAI & JEBAKAN BATMAN |
Penulis: Pejuang Islam [ 17/6/2022 ] |
|
|
MAJELIS TA`LIM, TOKOH PARTAI & JEBAKAN BATMAN
Luthfi Bashori
Akhir-akhir ini, sudah beberapa kali saya dapat undangan untuk hadir (bukan ceramah) dari Jama`ah Majelis Ta`lim.
Biasanya, kalau tempatnya terjangkau dan saya tidak ada jadwal kewajiban di tempat lain, saya berusaha datang.
Namun, jika beredar gambar banner atau meme undangan, di situ terpampang foto salah satu tokoh partai, dengan pakaian bak orang shalih/shalihah, yang disejajarkan dengan foto para ulama & habaib, maka niatan untuk hadir di majelis ta`lim itupun akan saya batalkan.
Kalau pun `terpaksa` saya harus hadir karena suatu sebab, maka saya akan memilih hanya ikut pembukaan majelisnya saja, sekedar untuk penghormatan kepada shahibul hajah, cukup setengah jam, lantas pamitan pulang, sebelum tokoh partai yang dikampanyekan itu datang.
Intinya menurut saya, kalau membuat acara majelis ta`lim, ya jangan melibatkan tokoh partai. Jelas tidak fair dalam dunia politik, dan ini termasuk Jebakan Batman.
Kalau panitia benar-benar berniat membuat acara dukungan terhadap partai atau tokoh tertentu, ya bikin saja acara Deklarasi Dukung-mendukung, ini baru namanya fair.
Apalagi dukungan terhadap tokoh partai yang sifatnya: ISUK DELE SORE TEMPE (pagi berupa kedelai, sore sudah menjadi tempe), maksudnya, hari ini hadir di majelis ta`lim, besok hadir pada acara ritual di gereja, esok lusa ikut sembahyang di Klenteng.
Jelas sekali, tokoh model begini termasuk yang mempolitisasi agama-agama demi kepentingan jabatan sementara.
Menurut saya, terhadap para POLITIKUS PENJUAL AGAMA itu:
"TUHAN SAJA DIBOHONGI, APALAGI RAKYAT."
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|