BELAJAR & MENGAJAR ILMU AGAMA
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: “Ilmu merupakan kehidupan Islam dan pilar iman, barang siapa menguasai suatu ilmu maka Allah akan menyempurnakan pahala-Nya, dan barang siapa belajar ilmu lalu mengamalkannya, niscaya Allah mengajarkan kepadanya ilmu-ilmu yang tidak ia ketahui.” (HR. Imam Abus Syeikh).
Rasulullah SAW juga menyatakan, “Ilmu itu merupakan perbendaharaan, sedangkan kuncinya adalah bertanya, karena itu bertanyalah kalian, semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian. Sehubungan dengan masalah ini ada empat orang yang diberi pahala, yaitu: orang yang bertanya, orang yang mengajarkan ilmu, orang yang mendengarkan ilmu, dan orang yang mencintai ketiga-tiganya.” (HR. Imam Abu Na’im melalui Sayyidina Ali RA).
Orang yang aktif belajar dan mengajar ilmu agama atau ilmu syariat itu, akan dimuliakan oleh Allah baik saat hidup di dunia lebih-lebih di akhirat. Para penggiat ilmu agama itu, jika sudah sampai pada batas maqam atau kedudukan tertentu, maka mereka dijuluki sebagai ulama pewaris para nabi.
Berapa banyak di antara para ulama yang mendapatkan kedudukan sangat terhormat, baik saat mereka hidup di tengah masyarakat, bahkan saat Allah memanggilnya untuk menghadap, maka iring-iringan jenazah ulama pun sering kali didapati bertumpah ruah oleh ribuan umat Islam, bahkan banyak di antara para pelayat itu datang dari berbagai kota yang cukup jauh.
Kelak di akhirat, para pengemban ilmu agama itu juga akan dimuliakan oleh Allah serta para malaikat-Nya, di antaranya dengan menempatkan para ulama itu di tempat yang sangat tinggi di dalam surga yang dijanjikan.
Para penggiat ilmu agama yang bertujuan murni karena Allah, termasuk demi mempersiapkan diri untuk meraih kehidupan mulia di akhirat, maka Allah akan mengirim kebutuhan duniawinya dari banyak hal, bahkan dari peristiwa yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.