JANGAN ABAIKAN PERBUATAN REMEH
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: “Umatku ditampilkan di hadapanku berikut semua amal perbuatan baik dan perbuatan buruknya, dan ternyata aku lihat kebanyakan amal baik mereka lantaran menyingkirkan gangguan dari tengah jalan, dan kebanyakan amal perbuatan buruk mereka lantaran meludah berdahak di dalam masjid tanpa menguburnya (membersihkannya)”. (HR. Imam Ahmad melalui Imam Abu Dzarr RA).
Maksud yang tersirat dalam amalan menyingkirkan gangguan dari tengah jalan, adalah bahwasannya perbuatan baik itu tidak harus berupa suatu amalan yang tampak besar nilainya secara dhahir, semisal shalat 100 rakaat dalam sehari, atau ahli berpuasa Dawud sehari puasa sehari tidak, atau bersedekah uang yang bernilai jutaan rupiah.
Namun, amalan yang tampak remeh temeh, seperti kepedulian mengambil batu atau kayu, kaca, paku dan sebagainya, yang berserakan di tengah jalan, dengan niat agar barang-barang tersebut tidak melukai para pejalan kaki, ternyata amalan seperti itu akan mendapat pahala dari Allah.
Sebaliknya, yang tersirat dalam kaitan meludah dan berdahak di dalam masjid, yang tiada lain merupakan perbuatan dosa jika pelakunya tidak mau membersihkannya, adalah perbuatan kecil namun beresiko menambah dosa.
Jadi, sekecil apapun perbuatan yang dapat merugikan orang lain, akan dihitung sebagai perbuatan buruk, maka hendaklah dihindari dalam menjalani kehidupan sehari-hari, agar tidak salah dalam melangkah.