URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 342 users
Total Pengunjung: 6224469 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Optimalisasi Peran Generasi Dinamis Dalam Pencerahan Moralitas Bangsa 
Penulis: BANG OEMAR [10/1/2011]
 
Optimalisasi Peran Generasi Dinamis
Dalam Pencerahan Moralitas Bangsa

 BANG OEMAR


Syabâb al-yaum rijâl al-ghad; pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Adagium ini mempertegas eksistensi kaum muda sebagai elemen penting bagi masa depan bangsa. Kaum muda adalah komponen yang memanggul harapan besar untuk mengaktualisasikan “semangat muda”nya demi sebuah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bertitik tekan pada pendayagunaan potensi intelegensial, baik individu atau kolektif. Kesadaran semacam ini semestinya sudah tertanam dan menghujam sejak dini. Sehingga pemuda, sebagai generasi bangsa telah mempersiapkan diri menghadapi ragam tantangan yang multidimensi.

Tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah gencarnya upaya pe-reduksi-an nilai-nilai luhur budaya bangsa yang berdampak pada krisis moral. Budaya sebagai cermin kepribadian telah direduksi sedemikian rupa, dan dekadensi moral menjadi sesuatu yang niscaya. Media dan piranti tehnologi pun menjadi instrumen utama dalam proyek pengkaburan dan pelunturan budaya.

Ini merupakan model imperialisme baru (new imperialisme) yang harus diperangi. Sementara objek utama dari new imperialisme—budaya ini tak lain adalah kaum muda. Mengapa?

Karena pemuda diprediksi sangat responsif terhadap segala yang baru apalagi berkedok “modern”. Kecenderungan ini menkadi point penting bagi para “penjajah” untuk memanfaatkan para pemuda harapan bangsa sebagai pangsa prospek bagi propagandanya. Apalagi, propaganda kaum imperialis budaya tersebut dikemas cantik dengan instrumen media informasi.

Di saat yang sama, kaum muda tidak menyadari atau sengaja membutakan diri bahwa mereka sebagai korban. Mereka akan dijauhkan dari nilai-nilai luhur yang telah jadi cermin bening kepribadian bangsa. Pada akhirnya mereka terperangkap dan menjadi corong kaum penjajah budaya yang hedonis.

Berpijak pada paradigma dan realitas tersebut, maka dirasa perlu adanya langkah preventif-antisipatif. Jika tidak, generasi muda yang diharapkan akan memberdayakan budaya sebagai sentra kepribadian bangsa yang luhur, justru akan menggadaikannya kepada para penjajah untuk kemudian di barter dengan budaya baru yang kering dari nilai-nilai keluhuran. Maka keluarga besar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Malang menggagas serangkaian kegiatan dalam kerangka aktualisasi dari pola pemahaman tersebut di atas, dalam bingkai Latihan Kader Muda (LAKMUD). Kegiatan ini mengusung tema; Optimalisasi Peran Generasi Dinamis dalam Pencerahan Moralitas Bangsa.

Lakmud sebagai model pengkaderan dalam lingkungan organisasi yang telah dirumuskan dalam program kerja IPNU-IPPNU Komisariat UIN Malang. Program ini sebagai upaya pengakomodiran potensi kader muda yang berbasis religius-kultural dengan wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme. Potensi-potensi diorganisir secara professional lalu mengkristal dan menjadi kekuatan besar dalam memberikan konstribusi pencerahan moral serta mempertahankan jati diri bangsa yang kaya akan keluhuran.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam