URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 198 users
Total Pengunjung: 6224310 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DAFTAR HAJI TH 2014, DAPAT KUOTA TH 2024, MASA MAU DITUNDA ??? 
Penulis: Pejuang Islam [ 31/5/2022 ]
 
DAFTAR HAJI TH 2014, DAPAT KUOTA TH 2024, MASA MAU DITUNDA ???

Luthfi Bashori

Saya bersama istri, telah mendaftarkan untuk berangkat haji ONH pada tahun 2014 silam.

Karena saat itu kami berdua membutuhkan dana Rp 50 juta, sebagai syarat wajib pendaftaran, maka kami bayar di BNI Syariah dengan cara sedikit mengangsur.

Alhamdulillah, akhirnya dapat kami lunasi semua kewajiban uang pendaftaran haji itu, dengan tujuan agar kami segera mendapat kepastian kuota porsi pemberangkatan, dan sesuai informasi dari pihak Bank, semestinya kami akan berangkat pada tahun 2024 mendatang.

Saat itu kami menerima ketentuan tersebut, tanpa pernah berpikir yang aneh-aneh. Bahkan saya banyak bercerita kepada istri, nanti di Makkah kita juga akan mendapatkan living cost (dana pengembalian sebagai bekal hidup di sana), tentunya jika mengikuti peraturan lama.

Jika nantinya ketentuan dari pemerintah, bahwa biaya ONH-nya itu Rp 35 juta perorang misalnya, maka setiap orang dari kami harus menambah Rp 10 juta.

Untuk menyiasati agar kami nantinya tidak kesulitan mencari dana tambahan, maka setiap kali kami mempunyai uang yang menurut kami sedikitnya pantas untuk ditabungkan, maka kami tabungkan pada rekening haji BNI Syariah milik kami tersebut.

Seingat kami, sekarang kami pun sudah memiliki tabungan haji sebanyak Rp 35 juta perorang. Sayang sudah agak lama kami tidak menengok jumlah tabungan haji milik kami tersebut, apalagi saat ada isu Corona, hingga isu pengunduran pemberangkatan CJH.

Kami bukanlah termasuk orang-orang yang mengharapkan perolehan keuntungan dari bunga Bank, misalnya saja jika dihitung dalam 10 tahun dari dana haji milik kami berdua sebanyak 70 juta, tentu jika dihitung, kami akan memperoleh sekian juta rupiah dari bunganya, drmikian ini jika mengikuti aturan bank yang berlaku umum.

Bahkan kami pribadi termasuk kelompok orang yang menolak pemanfaatan hasil bunga bank untuk keperluan pribadi, apalagi untuk ibadah.

Hanya saja, dalam urusan haji kami berusaha mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu harus membayar ONH lewat bank tertentu. Seperti informasi yang kami terima secara resmi dari pihak bank berarti dua tahun lagi kami semestinya dapat berangkat haji.

Namun, hari ini hati kami menjadi was-was saat mendengar menteri agama, tiba-tiba mengumumkan bahwa dana haji milik umat Islam NKRI saat ini kurang hingga Rp 1,5 Triliun.

Maka timbul pertanyaan yang bergelayut dalam hati, dikemanakan larinya bunga bank milik umat Islam yang sudah terlanjur bayar ONH, entah itu sejak 10 tahun yang lalu, atau bahkan ada yang lebih lama lagi ?

Sekali lagi, pertanyaan ini, bukan berarti kami menginginkan perolehan bunga bank untuk pribadi kami, tapi kami ingin mempertanyakan, berapa besar jumlah bunga abadi umat Islam tersebut, dan dikemanakan saja selama ini, kok bisa-bisanya dana haji tiba-tiba menjadi kurang Rp 1,5 triliun itu ?
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam