URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI PENOLONGKU 
Penulis: Mafahim [6/1/2011]
 


CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI PENOLONGKU

 “(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka’, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung’. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” (QS. Ali “Imran:173-174).

Tak ada rasa cemas, takut, ataupun khawatir. Begitulah keadaan para sahabat ketika akan menghadapi perang Uhud. Dikatakan oleh ahli sejarah, saat itu jumlah pasukan kafir Quraisy 3000 orang dengan persenjataan yang lengkap, sedangkan umat Islam hanya berjumlah 600 pasukan. Namun, para mujahid yang membela ajaran Rasulnya itu tak gentar menghadapi lawan. Selama berada di medan perang mereka tak henti-henti melafalkan hasbunallah wa ni’mal wakiil.

Roda sejarah selalu berputar. Serangan terhadap umat Islam pada zaman Rasulullah boleh dikata terulang kembali pada saat ini, walaupun dengan bentuk yang berbeda. Kini, kaum muslimin menjadi sasaran berbagai fitnah yang keji. Mereka dikatakan sebagai kelompok teroris, anti perdamaian, fanatik dan sebagainya. Bahkan di negara yang mayoritas penduduknya muslim, umat Islam menjadi ajang bulan-bulanan. Agama mereka dinodai oleh  dengan aliran-aliran sempalan, pemurtadan merajalela dan pengikisan akidah secara sistematis terjadi hampir setiap hari.

Namun, ketika kaum muslim hendak bangkit, membela agama dan akidahnya, mereka diteriaki sebagai: teroris, pengacau keamanan, Islam garis keras dan sebagainya. Musuh umat Islam dari kalangan Yahudi, Nasrani, Liberal, Kapitalis dan anti Islam lainnya bersatu padu untuk menghancurkan Islam. 

Secara logika, umat Islam sulit menghadapi kecanggihan barat dan sekutunya. Mereka memiliki dana yang tak terbatas dan teknologi yang tak mampu tersaingi negera-negara lain. Mereka pun tidak sulit melakukan kegiatan pemurtadan di negara berkembang termasuk Indonesia. Sebagain saudara kita pesimis bahkan angkat tangan.

 Namun, sebenarnya umat Islam memiliki senjata dan kekuatan yang lebih besar dari dana-dana itu, melebihi segala kecanggihan yang telah dibuat dan akan dibuat oleh Amerika dan sekutunya. Kita memiliki Allah azza wa jalla. Manusia adalah makhluk lemah, kita tidak memiliki kekuatan. Kekuatan hanya milik Allah Yang Maha Kuat.

Setelah merenungi ayat di atas, kita tidak perlu lagi takut. Kita bisa melangkah di muka bumi ini dengan langkah yang berani, karena Allah menjadi Penolong dan Pelindung. Tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan kekuasaannya. Kesusahan, bencana, kemiskinan, dan kesulitan lainnya adalah kecil di hadapan Allah.

Serahkanlah semuanya kepada Allah Yang Maha Kuat dan Maha Kaya jika kita ingin mampu menghadapi kesusahan dan bencana itu. Tidak perlu takut menghadapi musuh-musuh Allah saat berdakwah, sebab siapakah yang mampu mengalahkan Sang Pelindung dan Penolong kita itu? Tidak ada lagi alasan untuk takut, tidak ada lagi alasan untuk tidak semangat, tidak ada alasan untuk khawatir akan hari esok, sebab kita sebenarnya sudah memilik Pelindung dan Penolong. Mari kita jadikan kalimat hasbunallah wa ni’mal wakiil sebagai senjata kita. Jika harta kita sedikit, hutang banyak, ma’isyah yang terhambat, mengadulah kepada Penolong dan Pelindung kita.

Saat kita mau berdakwah, rintangan dan halangan selalu ada. Tetapi sekarang hal ini tidak lagi bisa menjadi alasan kita untuk tidak berdakwah karena Allah yang menjadi Pelindung dan Penolong kita. Tidak peduli musuh kita banyak. Tidak peduli musuh kita kuat. Tidak peduli kita hanya sendiri. Allah adalah Sang Pelindung dan Penolong kita, semua musuh akan bisa dikalahkan. Tidak akan ada yang mampu menahan kehendak Allah SWT.

Mengapa kita sering kali merasa khawatir dan takut? Mungkin karena kita sering lupa bahwa kita memiliki Penolong dan Pelindung. Oleh karena itu kita harus mengingat-Nya terus agar hati kita tenang. Tidak ada suatu pekerjaan yang bisa membuat hati kita tenang selain kita mengingat-Nya. Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah  hati menjadi tenteram. (QS. Al Ra’d:28)

Bahkan, saat kita menghadapi musuh dalam medan perang, yang kita perlukan adalah mengingat Allah agar kita bisa memenangkan peperangan tersebut. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung” (QS Al Anfaal:45). Dalam ayat lain Allah berfirman “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)” (QS. Al-Fath:18).

Mari kita berjalan, bertindak dan mencoba. Dengan selalu mengingat Penolong dan Pelindung kita, bukan hanya ketenangan yang akan kita dapat, juga kemenangan. Karena, Allah yang menghidupkan kita, yang mematikan kita, yang memberi rezeki, yang menentukan apa yang terbaik bagi kita. Kenapa harus takut? Sekarang, saatnya kita hidup di muka bumi ini tanpa rasa khawatir. Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus:62). Ernaz Siswanto

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam