KALAU ENGGAN MELAYANI, JANGAN JADI PEMIMPIN
Luthfi Bashori
Banyak orang yang mau bahkan berebut menjadi pemimpin, tapi saat sudah menjadi pemimpin, tidak mau melayani masyarakat yang dipimpinnya. Bahkan terkadang sang pemimpin itu mintanya hanya dilayani terus oleh warganya.
Rasulullah SAW bersabda: “Penghulu suatu kaum dalam perjalanan adalah pelayan mereka. Barangsiapa (di antar pemimpin itu) mendahulukan (warganya) dalam pelayanan, maka mereka (para warga) itu tidak dapat mengungguli (sang pemimpin) dengan suatu (pahala) amal kebajikan apa pun kecuali syahadah (jika warganya) mati syahid”. (HR. Imam Hakim melalui Sahl ibnu Sa’ad).
Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka. Seseorang yang dipercaya untuk menjadi pemimpin harus lebih mendahulukan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya dan bukan sebaliknya.
Jika ada seorang pemimpin yang selalu mengabaikan pelayanannya kepada kepentingan masyarakat, bahkan lebih sering menekan dan memeras rakyatnya dari pada berkhidmat, sesungguhnya ia tidak pantas lagi disebut pemimpin, namun yang tepat baginya dijuluki sebagai pengkhianat atau penjahat.
Pemimpin yang terbaik, adalah pemimpin yang lebih mendahulukan kepentingan warganya dari mendahulukan syahwat politiknya. Pemimpin yang terbaik, akan mendapatkan apresiasi yang terbaik pula baik dari masyarakat bahkan dari para malaikat dan Tuhannya.
Pemimpin yang terbaik itu akan mengatur masyarakatnya dengan aturan yang jelas, terarah serta terukur dan yang terpenting tidak keluar dari aturan Syariat.