URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JIKA ORANG-ORANG SHALEH BERKUMPUL 
Penulis: Pejuang Islam [ 16/1/2022 ]
 
JIKA ORANG-ORANG SHALEH BERKUMPUL

Luthfi Bashori


Rasulullah SAW menceritakan: “Ada seseorang mengunjungi saudaranya yang berada di kampung lain, lantas Allah menugaskan seorang malaikat untuk mencegatnya di tengah jalan. Maka malaikat utusan Allah itu bertanya, “Hendak  ke manakah engkau?” Lelaki itu menjawab, “Aku hendak mengunjungi saudaraku yang berada di kampung anu.” Malaikat itu kembali bertanya, “Apakah engkau hendak membalas budi kepadanya?” Lelaki itu menjawab, “Tidak, hanya aku mencintainya karena Allah.” Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk mengatakan kepadamu, bahwa Dia mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu.” (HR. Imam Bukhari – Muslim).

Dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, bukan mencintai karena harta atau fasilitas duniawi, melainkan benar-benar karena Allah SWT, maka Allah akan mencintai keduanya.

Dalam riwayat lain diterangkan, jika ada dua orang yang saling mencitai karena Allah, seperti jika ada sesama orang shaleh atau ahli ibadah, atau ada dua orang alim yang saling bersilaturrahim, maka  kelak di hari Qiamat, keduanya akan mendapat naungan dari Allah pada hari tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya.

Bagaimana dengan pertemuan orang-orang shaleh yang saling mencintai karena Allah, seperti berkumpulnya para ahli Majelis Ta’lim, atau ahli Majelis shalawat Nabi, atau ahli Majelis Dzikir, yang mana mereka berkumpul hanya ingin mendapatkan keberkahan dari Allah lewat tempat-tempat perkumpulan orang-orang baik tersebut?

Tentu Allah pun akan mencintai mereka dan kelak di padang mahsyar akan memberi naungan kepada mereka pula. Itu jika niat mereka benar-benar murni berkumpul karena Allah, bukan untuk kepentingan duniawi semata.

Jika dalam perkumpulan itu, yang diharapkan hanya untuk kepentingan duniawi belaka, seperti karena ingin kedudukan, jabatan, perolehan dana, kelancaran bisnis, gengsi diri atau demi kehormatan pribadi, atau demi kepentingan duniawi lainnya, maka Allah hanya akan memberi kenikmatan duniawi yang terkait, namun  hanya di dunia saja, sedangkan di akhirat kelak, mereka tidak akan mendapatkan kebaikan apapun.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam