Tausiah Assayyid Ahmad bin Muhammad Almaliki Alhasani
Saudaraku tercinta.
Suatu keniscayaan, di mana kajian-kajian tarbiyah dan rukhiyah tentang keislaman telah marak bertebaran. Metode penempaan bathin pun beragam macamnya. Semua berkembang sesuai dengan kondisi waktu dan tempat.
Tergantung pada kondisi pribadi masing-masing, atau tergantung situasi masyarakatnya. Dan, alhamdulillah, manhaj kita telah sukses dalam menyampaikan pesan-pesan tarbiyah ilmiah. Manhaj kita telah mampu menghadirkan metode dakwah yang gemilang, yang mengandung misi-misi pembinaan moral spritual dengan inspirasi dan motivasi Sunnah Nabi, melestarikan etika dan mengungkapkan beberapa keutamaan dakwah.
Metode tarbiyah menjadi prioritas. Kemudian dilanjutkan dengan pendalaman pengajaran dan konsentrasi fikih. Hal ini semata untuk membangun benteng yang kokoh, serta tameng yang kuat dari kemungkinan munculnya goncangan-goncangan dan terjanangan badai akidah yang muncul dikemudian hari.
Sesungguhnya tahapan dakwah yang klasik menuntut adanya antusiasme yang tinggi serta konsentrasi yang penuh dalam berdakwah di jalan Allah. Pun juga membutuhkan pemahaman yang global, meliputi kondisi sosial, mengerti kebutuhan dan problematika umat, juga memahami cara berinteraksi dengan mereka. Kita dituntut untuk menjelaskan keunggulan akidah Ahlussunnah wal Jamaah, serta keutamaan manhaj kita.
Janganlah bersikap ekstrim. Jangan berpilaku radikal. Jangan pula berbuat konforntatif. Berdakwahlah dengan metode hikmah (bijaksana) dan mauidzah hasanah (pitutur yang mempesona). Kita mencintai kebersamaan dan menginginkan kebaikan bersama.
Di penghujung kata-kata ini, saya berpesan agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Takwa adalah inti dari segala perkara. Perbanyaklah membaca dan mengkaji al-Qur’an. Karena al-Qur’an adalah menjadi pengingat di semesta langit, dan menjadi cahaya di persada bumi. Berpegangteguhlah pada metode yang telah kalian mantapkan. Berpijaklah pada akidah yang telah kalian yakini.
mafahim