BERILAH NAMA TERBAIK UNTUK ANAK KALIAN !
Luthfi Bashori
Nama adalah doa, begitu juga panggilan. Islam mengajarkan untuk memberi nama dan gelar yang baik untuk seorang anak. Dengan memanggil anak dengan nama yang terbaik maka sama saja turut mendokan yang baik bagi si anak tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: “Kewajiban seorang ayah terhadap anaknya, hendaknya ia memberi nama yang baik, dan mendidiknya dengan baik, hendaknya mengajarkan menulis, berenang, dan memanah; hendaknya tidak memberikan nafkah kecuali dari rezeki yang halal, dan hendaknya menikahkannya apabila usianya telah cukup (untuk menikah). (HR. Imam Hakim).
Dengan demikian, ternyata memberi nama yang baik bagi seorang anak adalah perintah agama, karena nama itu ada pengaruh bagi kehidupan seseorang, baik di dunia maupun di akhirat.
Seorang muslim yang mempunyai nama dan julukan yang baik, tentu akan merasa terhormat dan mulia saat bergaul di tengah masyarakat. Bahkan sebagian dari nama yang baik itu sangat dihormati oleh masyarakat di saat sang pemilik nama dipanggil oleh Allah untuk menghadap-Nya.
Dalam kitab I’anatut Thalibin juz 2, hal 383 disebutkan satu hadits (walaupun sanadnya tidak shahih): “Jika datang hari Qiamat, maka ada malaikat petugas yang memanggil, “Barangsiapa yang namanya Muhammad, maka hendaklah masuk sorga”, demi penghormatan terhadap nama Nabi Muhammad SAW”.
Rasulullah SAW sering mengubah nama seseorang yang jelek diganti menjadi nama yang baik.
Sebagaimana diriwayatkan dari Sy. Abdullah bin Umar, ada seorang anak perempuan bernama Ashiyyah (yang durhaka), lantas oleh Rasulullah SAW pun diganti menjadi Jamilah (cantik).
Dalam satu kisah, disebutkan saat shahabat Hazn RA menemui Rasulullah SAW. “Siapa namamu?” tanya beliau SAW. Ia menjawab, namaku Hazn (terjal, sedih).’ Beliau SAW lantas bersabda, “Bahkan engkau adalah Sahl (landai / mudah). “Namun ia berkata, ‘Aku tidak akan mengubah nama yang diberikan ayahku kepadaku. (Di kemudian hari, ‘Ibnu Al Musayyib (cucu shahabat Hazn) mengungkapkan, ternyata ia terus mengalami hal-hal yang menyedihkan. (HR. Imam Bukhari).