URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 318 users
Total Pengunjung: 6224439 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
MEMBONGKAR KEBOHONGAN DAN KESOMBONGAN 
Penulis: MAFAHIM [24/11/2010]
 
MEMBONGKAR KEBOHONGAN DAN KESOMBONGAN

MAFAHIM

Sesuai judulnya, buku ini benar-benar membongkar kebohongan yang keterlaluan dari sebuah buku yang meresahkan umat. Buku yang bernada profokatif dan memancing perpecahanm tersebut berjudul “Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik”.

(Lembaga Bahtsul Masail Nahdhatul Ulama) LBM NU Jember merasa terpanggil untuk mendudukkan persoalan agar fitnah yang ditimbulkan dari buku yang tak dilandasi kejujuran ilmiah ini dianggap masyarakat awam sebagai kebenaran. Bahkan jika dibiarkan, mungkin akan menimbulkan bencana perpecahan yang kronis dalam tubuh umat. Sebab NU-Muhammadiyah yang selama ini rukun dan bersatu dalam perbedaaan secara furu`, akan terseret adu domba dalam spektrum yang luas karena dipicu kehadiran buku itu.

Buku yang "dilawan" oleh Tim Penulis LBM (Lembaga Bahtsul Masail) PC NU (Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama) Kabupaten Jember ini adalah sebuah buku berjudul "Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik" yang ditulis oleh H. Mahrus Ali dan diberi Kata Pengantar oleh KH Mu\`ammal Hamidy, Lc. Secara personal H. Mahrus Ali ini mengaku sebagai mantan kiai NU, padahal data yang di peroleh menegaskan bahwa yang bersangkutan tidak pernah tercatat sebagai anggota dan aktivis NU, apalagi tokoh atau kiai NU sebagaimana yang diterangkan oleh pengurus ranting NU Sidomukti Kebomas Gresik, tempat kelahiran H. Mahrus Ali sendiri, dan juga pernyataan dari pengurus MWC NU Waru Sidoarjo, tempat Mahrus  berdomisili saat ini.

Barangkali tidak akan jadi perbincangan luas jika seandainya isi buku yang provokatif ini tidak meresahkan umat, terutama kalangan Nahdliyyin (warga Nahdlatul Ulama) dan umat Islam yang sejak masa Walisongo terbiasa dengan tradisi sholawat dan dzikir. Secara substansial buku H. Mahrus Ali ini terdapat banyak kebohongan yang mendasar dan perlu diluruskan. Sebab cap bid`ah, dhalalah dan syirik yang sering dilontarkan mereka selain membingungkan dan meresahkan juga dapat menyesatkan umat.

Sebenarnya buku Mahrus ini tidak ada yang baru, kecuali secara kasar dan sepihak ia "memainkan" cap syirik kepada amalan kalangan  nahdliyyin dan mayoritas umat Islam lainnya di Indonesia ini. Bak bunyi pepatah Arab "Kholif Tu`rof!" (Menyimpanglah, maka Anda akan terkenal!). Memang dari judulnya saja buku itu "menggoda", namun isinya jauh dari kriteria tulisan yang ilmiah, kecuali bermuatan vonis bid`ah, dhalalah dan syirik pada umat lain, sekan ia pemegang kunci surga.

Buku LBM NU yang berjudul “Membongkar Kebohongan Buku "Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik” secara tegas membantah bahkan sekaligus menantang kepada penulis buku "Mantan KIai NU Menggugat Sholawat dan Dzikir Syirik`" untuk berdebat secara terbuka dengan melibatkan berbagai pihak untuk mencari kebenaran. Tudingan bahwa amalan warga nahdliyyin itu syirik, menyesatkan dan ahli neraka adalah tidak benar. Hal ini telah dibuktikkan oleh Tim LBM NU Cabang Jember, sebagaimana diuraikan panjang lebar dalam buku. Inilah jawaban argumentatif yang lengkap berdasarkan al-Qur`an dan as-Sunnah.

Bagi yang tak sempat hadir debat terbuka, melalui buku ini cukup menambah wawasan dan sekaligus pegangan untuk "melawan" buku para oknum pemecah-belah umat itu. Diharapkan buku ini akan semakin memperkuat keyakinan kita dalam mengamalkan sholawat dan dzikir yang sudah diamalkan sejak ratusan tahun mulai zaman para penyebar Islam di Nusantara, yaitu para wali.

Secara sistematis buku ini menjawab seluruh tudingan Mahrus mulai soal Tawassul dan Istighasah, Sunnah dan Bid\`ah, Keagungan Rasulullah SAW dan masalah bermadzhab. Sehingga selayaknyalah umat Islam memiliki buku. Dengan memiliki buku yang dibuat oleh Tim LBM NU jember ini, kita tidak akan khawatir umat terprovolasi oleh klaim-klaim yang diutuduhkan pihak pemecah belah umat. Umat Islam hari ini sudah mulai dewasa. Mereka tak akan mudah terpengaruh dengan isu-isu picisan sebagaimana yang kita temukan dalam buku karangan Mahrus Ali tersebut.

Sebab, jawaban yang syamil dan kamil dari Tim Penulis LBM NU, juga bisa untuk membantah buku anti sholawat dan dzikir NU – yang mungkin datang dari pihak lain. Artinya, buku ini selain memperkuat keyakinan warga Nahdliyyin yang Sunniyah Salafiyyah, dalam mengamalkan sholawat dan dzikir selama ini, juga sekaligus memberikan masukan kepada warga di luar Ahlussunnah untuk memahami praktik amaliyah mayoritas penganut Ahlussunnah di negeri ini, yaitu NU, Persatuan Tarbiyah Indonesia dan ormas Islam lainnya  di negeri ini yang senentiasa terbiasa dengan tradisi sholawat, dzikir, tahlil, talqin dan lain sebagainya.
                 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Arief  - Kota: Banjarbaru wa Malang
Tanggal: 24/11/2010
 
Lanjutkan!!! Hancurkan Yahudi Wauw.....!!! 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Allahu akbar.

2.
Pengirim: Mirza  - Kota: Singosari
Tanggal: 25/11/2010
 
Ass. Ustadz. Maaf, Apa ustadz tahu maksud dari gelar Lc ? Banyak dari kaum-kaum yang menyerang amalan Nahdliyin memegang gelar Lc. Juga Universitas apa yang mengeluarkan gelar tersebut? Terima Kasih. Wass. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Lc adalah gelar setara Sarjana S1, yg diberikan oleh perguruan-perguruan tinggi yang berada di negara-negara Arab, baik yang beraqidah Sunny maupun Wahhaby.

3.
Pengirim: Ahmad  - Kota:
Tanggal: 28/12/2010
 
Assalamu'alaikum
Akhi, telah keluar buku jawaban ust.mahrus ali trhdp bukunya LBM NU. Sy SUDAH baca bukunya. Disitu bnyak jwban yg dikaji scara ilmiyah, dan memuaskan. Yg membuktikan bahwa hujjah yg dipakai tim LBM NU berkisar pada dalil yg lemah, palsu atau paling banter yg diperselisihkan para ulama.  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulilah, info yang sangat menggembirakan.

4.
Pengirim: lookman  - Kota: surabaya
Tanggal: 17/9/2011
 
tlg dikasih info ttg benar tidaknya sanggahan dari syeikh mamduh tentang kebohongan masalah air berkah di ka'bah, syukron sbelumnya. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah2an ada teman yang mempunyai referensinya.

5.
Pengirim: ahmad alquthfby  - Kota: probolinggo
Tanggal: 23/9/2011
 
Tanggapan:

Ahmad – Kota (tidak disebut)
Assalamu'alaikum
Akhi, telah keluar buku jawaban ust.mahrus ali trhdp bukunya LBM NU. Sy SUDAH baca bukunya. Disitu bnyak jwban yg dikaji scara ilmiyah, dan memuaskan. Yg membuktikan bahwa hujjah yg dipakai tim LBM NU berkisar pada dalil yg lemah, palsu atau paling banter yg diperselisihkan para ulama.
 buku karya mahrus ali itu sdh disanggah kembali oleh hb.syafeq alydrus. Judul bukunya: KIAI NU ATAU WAHABI YANG SESAT TANPA SADAR ?
 jika anda mengikuti ideology wahabi maka mereka senantiasa berlindung dg tameng buku-buku karya mreka, tanpa mau bertemu. Kami maunya bertemu dan dialog secara terbuka, terhormat, dan bermartabat. Mahrus ali itu sudah didatangi oleh beberapa teman kami yg ckup ‘alim. Contohnya KH. Tohobary Syadzili dari Banten. Tanyakan sama mahrus ali, kami sudah memperoleh tanda tangan mahrus ali yg dibubuhkan dlm suatu surat pernyataan. Tp, percayalah mreka tdk akan selesai2 terus menerbitkan buku, krn asumsi kita mreka didanai oleh org2 berduit.

 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, ada tambahan ilmu.

6.
Pengirim: ahmad alquthfby  - Kota: probolinggo
Tanggal: 23/9/2011
 
Pengirim: lookman - Kota: Surabaya
Tanggal: 17/9/2011 tlg dikasih info ttg benar tidaknya sanggahan dari syeikh mamduh tentang kebohongan masalah air berkah di ka'bah, syukron sbelumnya
- Jika yg ditanyakan adalah benar dan tidaknya sanggahan mamduh farhan al buhairi?
Maka tentu saja, jawabannya TIDAK! Karena banyak hal yang wajib diluruskan. Anda bisa melihat sanggahan mamduh farhan al buhairi di http://qiblati.com/kisah-insyafnya-seorang-ulama-wahabi.html
Pengen tahu jawabannya?
Beli bukunya mas: judule DEBAT TERBUKA SUNNI VS WAHABI DI MASJIDIL HARAM karya santri PP. Sidogiri: al Ustadz Muhammad Idrus Ramli. Berikut saya sajikan resume-nya:
MEWASPADAI WAHHABI DARI KOTA MALANG JAWA TIMUR
Setelah Buku Pintar Berdebat Dengan Wahabi beredar, dan resensinya dimuat di situs www.nu.or.id, sebagian kaum Wahabi merasa tersinggung dan menulis komentar di situs tersebut bahwa dari kalangan mereka ada yang bermaksud menulis bantahan. Penulis komentar di NU-Online tersebut, dengan nada mengejek juga menyatakan, bahwa dasar istighatsah yang digunakan oleh Buku Pintar Berdebat Dengan Wahabi, paling kuat adalah hadits Ibnu Umar RA yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad. Padahal menurutnya hadits Ibnu Umar RA tersebut lemah dan tidak dapat dijadikan hujjah.
Setelah beberapa lama menunggu, ternyata bantahan yang dijanjikan oleh penulis komentar di NU-Online tersebut tidak kunjung datang, sampai Buku Pintar mengalami cetak ulang beberapa kali dan beredar luas di Tanah Air dalam waktu sekitar lima bulan. Baru tanggal 1 Juni 2011, saya menerima telephon dari KH. Muhyiddin Abdusshamad, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jember, bahwa beliau menerima kiriman majalah Qiblati – majalah Wahabi yang berkantor di Kota Malang Jawa Timur-, yang dikirim oleh Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi, ulama Wahabi dari Saudi Arabia, yang pernah tinggal di Jember beberapa tahun lalu. Setelah dibaca, ternyata majalah Qiblati edisi Rajab 1423 H/Juni 2011 M, memuat artikel bantahan Syaikh Mamduh terhadap Buku Pintar Berbedar Dengan Wahabi seputar kisah dialog as-Sayyid Alwiy al-Maliki dengan Syaikh Ibnu Sa’di, ulama terkemuka kaum Wahabi.
Setelah membaca artikel bantahan Syaikh Mamduh tersebut, KH. Muhyiddin segera mengirimkan majalah itu kepada penulis dan meminta penulis untuk meluangkan waktu untuk menulis jawaban terhadap artikel tersebut. Tentu saja penulis tidak dapat menolak permintaan beliau, karena selama ini beliau memang sangat memperhatikan keselamatan akidah kaum Muslimin, khususnya warga nahdliyyin, dari rongrongan dan ancaman ajaran-ajaran yang menyimpang dari manhaj Ahlussunnah Wal-Jama’ah.
Oleh karena itu, penulis berupaya meluangkan waktu seraya memohon pertolongan kepada Allah SWT, untuk menulis jawaban ilmiah terhadap majalah Qiblati seputar kisah populer tentang perdebatan al-Imam as-Sayyid Alwiy al-Maliki dengan Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di, agar tidak ada keraguan di kalangan kaum Muslimin bahwa ajaran Wahabi memang benar-benar ajaran batil dan harus diwaspadai. Tentu saja, dalam buku ini, penulis hanya bermaksud menanggapi pernyataan Syaikh Mamduh yang memiliki bobot ilmiah – untuk tidak mengatakan syubhat ilmiah. Sedangkan pernyataan beliau yang jauh dari bobot ilmiah dan hanya bernilai retorika belaka, penulis memilih untuk tidak melayaninya.
Daftar Isi Buku
Sekapur Sirih
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAGIAN PERTAMA
Dialog Terbuka Di Masjidil Haram
BAGIAN KEDUA
Jawaban Terhadap Majalah Qiblati
Sanad Periwayatan
Matan Riwayat
Kesalahan Redaksional
Tujuan Periwayatan
Hakikat Tabaruk dan Dalil-dalilnya
Hadits-hadits Nabi r Tentang Tabaruk
Sahabat y dan Tabaruk
Ahli Hadits dan Tabaruk
Kealiman Syaikh Ibnu Sa’di
Perbandingan Antara Syaikh Ibnu Sa’di dan as-Sayyid Alwiy al-Maliki
BAGIAN KETIGA
Takhrij Hadits “Ya Muhammad”
Derajat Hadits
Bersama Kaum Wahabi
Alasan Ikhtilath
Alasan Tadlis
Daftar Referensi
Penerbit Bina ASWAJA Surabaya, 100 halaman, Rp. 12.000,-

 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, ada tambahan ilmu.

 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam