URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ISTRI AHLI SURGA vs ISTRI AHLI NERAKA 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/8/2021 ]
 
ISTRI AHLI SURGA  vs  ISTRI AHLI NERAKA

Luthfi Bashori


Istri adalah salah seorang pelaku pernikahan yang berjenis kelamin wanita. Suami adalah salah seorang pelaku pernikahan yang berjenis kelamin pria. Seorang wanita yang menikah dengan seorang pria dalam suatu upacara pernikahan, maka sejak itu wanita ini berstatus sebagai seorang istri, dan pasangannya berstastus sebagai seorang suami.

Dalam perspektif Islam, bahwa istri itu ada dua kelompok, yaitu istri calon penduduk surga dan istri calon penduduk neraka. Rasulullah SAW juga telah mendefinisikan dua kelompok ini.

Beliau SAW bersabda:

“Wanita mana saja yang mati sedangkan suaminya ridha kepadanya, maka ia masuk surga.” (HR. Imam Tirmidzi).

“Wanita mana saja yang keluar dari rumah tanpa seizin suaminya, maka ia berada dalam kemurkaan Allah SWT hingga ia kembali ke rumah, atau suami memaafkannya.” (HR. Imam Al-Khatib).

Dalam definisi menurut Rasulullah SAW ini dapat disimpulkan, bahwa golongan istri yang akan menjadi calon penduduk surga, adalah istri yang berbakti kepada suami, dan ini hukumnya wajib bagi setiap istri, karena setiap istri yang meninggal dunia sedangkan suaminya dalam keadaan ridha kepadanya, niscaya ia masuk surga. Atau dengan kata lain, ridha Allah terhadap seorang istri terletak pada ridha suami kepadanya.

Sedangkan golongan istri yang akan menjadi penduduk neraka, adalah istri yang durhaka terhadap suaminya. Beliau SAW mencontohkan, jika ada istri yang ke luar dari rumah tanpa seizin suaminya, maka ia selalu berada di dalam kemurkaan Allah kecuali jika suaminya memaafkannya. Dari sini dapat disimpulkan pula bahwa seorang istri yang mati dan tidak mendapat  ridha dari suaminya, maka Allah pun tidak akan meridhainya, karena ridha Allah terhadap seorang istri itu terletak pada ridha suaminya.

Seorang istri yang ahli ibadah, ahli puasa sunnah, ahli sedekah dan ahli ibadah sunnah lainnya, namun ia kerap menyakiti hati suaminya, atau suaminya dibuat merasa kurang nyaman, tentu tidak akan mudah baginya untuk mendapatkan tiket masuk surga.

Sebaliknya jika istri itu selalu berusaha menyenangkan hati suaminya lewat perilaku yang terpuji dan disenangi oleh suaminya, tentunya dengan perilaku yang tidak keluar dari aturan Syariat, sekalipun ibadahnya biasa-biasa saja, maka kelak akan sangat mudah baginya untuk mendapat tiket masuk surga.


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam