URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 198 users
Total Pengunjung: 6224310 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ORANG TERKUAT DI JAGAT RAYA 
Penulis: Pejuang Islam [ 21/8/2021 ]
 
ORANG TERKUAT DI JAGAT RAYA

Luthfi Bashori


Rasulullah SAW bersabda:

“Maukah aku beri tahukan kepada kalian tentang orang yang paling kuat di antara kalian? Yaitu, orang yang paling kuat menahan dirinya di kala sedang marah.” (Riwayat Imam Thabrani melalui Sayyidina Anas RA)

Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat karena fisiknya yang super kuat hingga tiada tandingannya, tapi orang kuat dalam pandangan Syariat itu adalah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang emosi (marah).

Padahal Rasulullah SAW sendiri termasuk orang yang fisiknya sangat kuat, hingga tidak mudah musuh Islam di kala itu untuk menjatuhkan badan beliau SAW.

Diceritakan bahwa Rukanah Bin Abdu Yazid merupakan seorang pemimpin Arab yang terkenal dengan kekuatan tubuhnya. Ia dikenal sebagai ahli gulat yang tak terkalahkan. Ototnya yang kekar dan badannya yang gempal, menjadikan Rukanah disegani oleh masyarakat di saat itu.

Namun Rasulullah SAW tidak gentar untuk mendakwahi Rukanah agar masuk Islam, dan uniknya beliau SAW mengadakan pendekatan dakwah terhadap Rukanah ini lewat bidang olahraga gulat. Beliau SAW mengajak berduel Rukanah namun dengan perjanjian jika Rukanah kalah bergulat, maka harus masuk Islam.

Imam Ibnu Atsir mengatakan, “Rukanah adalah seseorang yang pernah berduel gulat dengan Rasulullah dan Beliau SAW mengalahkan Rukanah dua atau tiga kali, padahal ia termasuk laki-laki Quraisy yang paling kuat.”

Namun terkait definisi orang kuat, Rasulullah SAW tidak mengatakan bahwa orang kuat itu adalah orang yang ahli dan selalu menang dalam bergulat, melainkan orang kuat itu adalah orang yang mampu menahan diri di saat marah hingga dapat mengontrol emosi.

Tetapi, ada juga marah yang justru dianjurkan dalam agama, bahkan dengan menampakkan kemarahannhya lewat ekspresi tubuh, yaitu saat ada kemaksiatan dan pelanggaran Syariat yang secara terang-terangan dilakukan di depan mata.

Sebagaimana diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah marah hingga wajahnya memerah dan suaranya meninggi. Sayyidah ‘Aisyah RA menceritakan, ada seorang wanita bangsawan dari Bani Mahzum yang mencuri. Lantas mereka berkata, “Siapa yang akan menyampaikannya kepada Rasulullah SAW agar diberi keringanan hukuman?”.

Ternyata, tidak ada seorangpun dari Bani Mahzum yang berani mengutarakannya. Maka mereka meminta tolong Sayyidina Usamah bin Zed cucu angkat Rasulullah SAW untuk menyampaikan masalah tersebut. Lantas Rasulullah SAW dengan murka bersabda: “Apakah engkau meminta keringanan atas pelanggaran terhadap aturan Allah?”.

Kemudian beliau SAW berdiri menyampaikan khuthbah: “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadi binasa karena apabila ada orang dari kalangan terhormat mereka mencuri, mereka membiarkannya, sebaliknya apabila ada orang dari kalangan bawah yang mencuri, mereka menegakkan sanksi hukuman atasnya. Demi Allah, seandainya Fathimah putri Muhammad mencuri, pasti aku potong tangannya !”. (HR. Imam Bukhari).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam