URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 204 users
Total Pengunjung: 6224316 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DZALIM ITU PERBUATAN CELA YANG DILAKNAT 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/8/2021 ]
 
DZALIM ITU PERBUATAN CELA YANG DILAKNAT

Luthfi Bashori


Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi Daud AS: “Katakanlah kepada orang-orang yang berbuat dzalim, bahwa mereka tidak mengingat-Ku, karena sesungguhnya Aku selalu mengingat orang yang ingat kepada-Ku, dan sesungguhnya ingat-Ku kepada mereka (orang-orang yang berbuat aniaya) justru melalui laknat-Ku.” (HR. Imam Ibnu Asakir melalui jalur sanad Sayyidina Ibnu Abbas RA)

Kesimpulan hadits ini, bahwa orang yang melakukan kedzaliman itu dianggap tidak beriman, karena ia tidak ingat kepada Allah SWT. Jika saja ia beriman dan selalu ingat kepada Allah, niscaya tidak akan melakukan perbuatan nista itu. Demikian juga orang yang berbuat dzalim itu termasuk yang dilaknat oleh Allah.

Seorang pemimpin yang dzalim terhadap rakyatnya, atau atasan yang dzalim terhadap bawahannya, maka hakikatnya ia dianggap tidak beriman kepada Allah. Andaikata ia beriman kepada Allah, pasti ia tidak akan berbuat kedzaliman terhadap siapa pun.

Definisi dzalim itu menurut Syariat adalah meletakkan sesuatu yang bukan pada tempatnya. Dalam dunia politik, banyak sekali kedzaliman yang diperagakan oleh para politikus. Janji politik saat kampanye hingga masyarakat berbondong-bondong mendukung dirinya, namun ia ingkar janji setelah terpilih, ini juga temasuk kedzaliman politik yang umum terjadi di tengah perpolitikan Indonesia.

Mencuri start seperti memasang baliho-bahilo di sepanjang jalan sebelum masa kampanye, termasuk kejahatan dan kedzaliman politik yang marak dilakukan oleh para politikus yang rakus jabatan.

Termasuk dzalim adalah melanggar hak konstitusi rakyat, hak keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, pemalakan terhadap harta penduduk lewat penarikan pajak yang semestinya tidak perlu dilakukan. 

Jadi pengertian dzalim itu bisa lebih luas maknanya tergantung penggunaan sesuai realita di lapangan. Kedzaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya syirik, sombong, durhaka, dan kemaksiatan lainnya.

Kalimat dzalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, ketidakadilan, dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat dzalim, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.

Dari Sayyidina  Abu Dzar Al- Ghifari, bahwa Rasulullah SAW mendapat wahyu dalam hadits Qudsi, Allah berfirman: "Wahai hamba-Ku, sesungguhya Aku telah mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kedzaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. (HR. Muslim).

Dalam hadits lain Nabi Muhammad SAW bersabda, "Takutlah kalian akan kedzaliman karena kedzaliman adalah kegelapan pada hari Qiamat." . (HR. Muslim).


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam