URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ULAMA TEGAS ITU DIDAMPINGI MALAIKAT 
Penulis: Pejuang Islam [ 8/8/2021 ]
 
ULAMA TEGAS ITU DIDAMPINGI MALAIKAT

Luthfi Bashori

Di bumi ini terdapat malaikat yang khusus ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengatakan kebaikan dan keburukan, melalui lisan orang-orang pilihan. Yaitu lisan dan tulisan para ulama, para da’i, para juru nasehat, dan orang-orang shaleh yang berani mengatakan kebenaran sekalipun itu pahit didengar telinga. Mereka adalah orang-orang yang selalu menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar dimana saja berada.

Tentang hal ini Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya:
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat di bumi, mereka berucap melalui lisan bani Adam tentang kebaikan dan keburukan yang terdapat dalam diri orang lain.” (HR. Imam Baihaqi melalui jalur sanad Sayyidina Anas RA).

Jangan kira para ulama yang berjuang melawan kedhaliman, kecurangan, penipuan, atau praktek-praktek kebijakan yang menyengsarakan rakyat khususnya umat Islam, entah itu yang dilakukan oleh para penguasa, pejabat teras, konglomerat, bos-bos perusahaan atau tokoh-tokoh jahat lainnya, perlawanan para pejuang itu hanya berasal dari kemauan mereka sendiri, tidak demikian kenyataannya, tapi hakikatnya Allah mengirim malaikat-Nya untuk menggerakkan hati dan membisiki telinga para ulama itu, agar mereka berani menyampaikan kebenaran serta berani memerangi kejahatan di muka bumi. 

Tentu respon hati dan telinga setiap orang itu berbeda-beda tingkatannya. Ada yang merespon bisikan malaikat itu dengan mempersiapkan diri 100%, hingga ia tidak lagimemikirkan dan  mempertimbangkan kehidupan dunia-nya, melainkan semua harta jiwa dan raganya hanya dipersiapkan demi berjuang di jalan Allah sampai titik darah penghabisan.

Ada pula ahli agama yang merespon ajakan malaikat ini namun hanya 50%, hingga kalangan ini lebih memilih beramar ma`ruf saja tanpa berani bernahi munkar, karena menganggap resiko bernahi munkar itu bahayanya cukup besar untuk kehidupan dunia mereka. Berbeda saat mereka membatasi diri  hanya terjun dalam dunia amar ma’ruf, tentu akan terasa lebih nyaman dan aman dari mara bahaya yang akan mengancam kehidupan mereka.

Yang ironis adalah adanya kalangan yang mengerti ilmu agama bahkan sempat mendalaminya, namun tidak pernah merespon sama sekali bisikan malaikat utusan Allah sebagaiman tersebut dalam hadits di atas, maka kalangan ini umumnya akan menggunakan kealiman ilmunya hanya untuk mencari kedudukan dan jabatan duniawi, serta mencari pengaruh sebanyak-banyaknya dimana saja mereka berada, demi untuk dapat meraup keuntungan duniawi, baik itu berupa harta, atau tahta hingga rebutan wanita, serta mereka berjuang namun untuk mendapat fasilitas kenikmatan duniawi semata.

Kalangan yang berhati buta dan bertelinga tuli terhadap ajakan malaikat ini, seringkali dalam kehidupan di tengah masyarakat dikenal sebagai ulama proposal, ulama jabatan, ulama dunia, atau ulama suuk (jahat). Mereka terlanjur dijuluki ulama oleh masyarakat, karena memang pandai berbicara tentang ajaran agama, hanya saja praktek di lapangan mereka lebih mengedepankan untuk dapat menumpuk dana (harta) sebanyak-banyaknya tanpa peduli dari sumber halal atau haram.

Atau mereka tanpa merasa malu lagi untuk menjual suara umat, demi mendapatkan kedudukan jabatan bagi pribadinya sendiri dalam rana kekuasaan. Karena dengan duduk di pemerintahan terrsebut, maka otomatis akan lebih mudah menggunakan fasilitas kenegaraan demi kepentingan pribadi, termasuk dalam meraup kekayaan, hingga tidak merasa takut sekalipun untuk korupsi uang negara.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam