Dermawan adalah orang yang memiliki sifat pemurah hati, yang suka membantu, berderma atau beramal dan bersedekah kepada pihak lain.

Adapun bersedekah itu sendiri, adakalanya dengan memberi sejumlah uang, barang, bantuan atau jasa tenaga, perhatian, nasehat, ilmu dan lain sebagainya dari berbagai macam kebaikan, tanpa memungut honor atau bayaran.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mempunyai hamba-hamba yang bertugas khusus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Banyak orang yang datang kepada hamba-hamba ini untuk memperoleh keperluan-keperluan mereka di saat yang genting. Hamba-hamba ini adalah orang-orang yang akan selamat (aman) dari adzab Allah.” (HR. Imam Thabrani)

Secara jelas bahwa Rasulullah SAW menerangkan tentang keutamaan orang-orang yang bekerja demi kepentingan umum. Barang siapa yang bekerja dengan penuh tulus ikhlas tanpa berharap imbalan, dan pintu hatinya selalu terbuka untuk pihak lain, maka ia akan selamat dari adzab Allah kelak di hari Qiamat nanti.

Menerima imbalan dari sebuah pekerjaan yang baik itu hukumnya halal. Namun ada sebagian orang yang memang dipilih oleh Allah khusus bekerja karena Allah, tanpa memikirkan imbalan apapun dari pihak lain. Nah, mereka inilah yang dimaksudkan dalam sabda Rasulullah SAW di atas.

Demikian juga orang-orang yang senang membebaskan atau membantu sesama muslim dari suatu kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari segala macam rintangan yang kelak ada di hari Qiamat, hingga memudahkan masuk surga.

Para dermawan inilah yang disebut sebagai hamba-hamba pilihan Allah, yang kelak akan mendapatkan keistimewaan di surge. Jika para dermawan ini wafat pada suatu masa, maka Allah akan memindah sifat kedermawanan itu kepada orang lain untuk melanjutkan bantuannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan pertolongan.

Alangkah hebatnya dalam pandangan Allah, kedudukan orang-orang yang berebut untuk mendaftarkan diri menjadi anggota kelompok dermawan, karena hakikatnya mereka ini termasuk manusia-manusia pilihan.