MEMAKMURKAN MASJID ITU DICINTAI ALLAH
Luthfi Bashori
Tempat yang paling baik di muka bumi ini adalah masjid-masjid milik umat Islam. Tidak ada yang melebihi kemuliaan masjid dibanding tempat-tempat yang dapat dikunjungi oleh umat Islam.
Ka’bah itu berada di tengah-tengah masjid, makam Rasulullah SAW juga di dalam masjid, sedangkan tempat yang paling dimuliakan oleh Allah di Palestina adalah masjid Al-Aqsha. Padahal tiga tempat yaitu Ka’bah, masjid Nabawi dan masjid Al-Aqsha adalah tiga tempat yang paling mulia di muka bumi.
Sering pula kita dengar berita, di suatu tempat yang terjadi bencana alam, semisal banjir, gempa bumi, longsor dan sebagainya, hingga bangunan-bangunan rumah penduduk pada roboh dan hancur berkeping-keping, ternyata yang masih aman tinggal masjidnya.
Kejadian semacam ini tentu tidaklah mengherankan bagi kalangan orang-orang yang beriman, karena mereka yakin bahwa masjid itu statusnya adalah milik Allah, dan tentu Allah sendiri yang akan menjaganya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT apabila menurunkan adzab dari langit kepada penduduk bumi, maka adzab tersebut dihindarkan dari orang-orang yang meramaikan masjid-masjid.” (HR. Imam Asakir melalui riwayat Sayyidina Anas RA)
Maksudnya, bencana alam yang dikirimkan oleh Allah SWT ke suatu tempat, maka kemungkinan besar tidak menimpa orang-orang yang menghidupkan masjid-masjid.
Tentu yang dimaksud meramaikan masjid-masjid, adalah orang-orang yang aktif mengerjakan ibadah di dalam masjid, sehingga masjid tampak ramai dan hidup, tidak tampak sepi dan mati.