SHALAT & RAHASIANYA
Luthfi Bashori
Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang mendirikan shalat, maka ia telah menjaga agamanya, dan barangsiapa yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah menghancurkan
agamanya. Shalat itu adalah kebutuhan primer bagi umat Islam yang imannya kuat.
Maksudnya, jika orang yang imannya kuat itu menemukan suatu kondisi yang menyebabkan ia tidak dapat melaksanakan shalat dengan sempurna, maka batinnya meresa tersiksa, seakan-akan ada kebutuhan primer bagi kondisi tubuhnya yang belum terpenuhi.
Tentu banyak sekali rahasia yang tersembunyi di balik pelaksanaan shalat yang istiqamah.
Di antaranya adalah mendapatkan ketenangan dan ketenteraman hati bagi pelaksananya.
Jika suatu saat ia tidak mampu melaksanakan shalat karena suatu hal, maka hatinya akan menjadi risau dan dirinya akan merasa galau.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba berdiri dalam shalatnya, maka ditaburkan di atas kepalanya kebajikan hingga ia rukuk. Apabila ia rukuk maka ia diselimuti oleh rahmat Allah hingga sujud. Orang yang bersujud (dalam shalatnya) berarti ia sedang sujud di hadapan Allah SWT, karena itu hendaknya ia meminta dan mendekatkan diri (kepada-Nya).”
Hadits ini diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Sa’id ibnu Manshur melalui Sayyidina Abu Ammar secara mursal, namun tetap dapat dipergunakan sebagai dalil untuk urusan fadhailul a’mal (keutamaan amal baik).
Dalam hadits lain disebutkan bahwa shalat itu adalah mi`rajnya orang mukmin. Karena itu bilamana seorang hamba melakukan salatnya, maka rahmat dan kebajikan dari Allah diturunkan kepadanya dan meliputi seluruh tubuhnya.
Demikian juga bahwa saat-saat yang paling dekat bagi seorang hamba terhadap Tuhannya ialah sewaktu ia sedang bersujud. Bilamana seseorang sedang shalat, berarti ia sedang bermunajat kepada Allah dan ia sedang berada di dekat-Nya, dan lebih dekat lagi sewaktu ia dalam keadaan bersujud.
Maka, di saat sujud itu hendaklah orang muslim yang sedang shalat, banyak berdoa kepada Allah demi kebaikan dirinya baik di dunia terlebih kebaikan di akhirat nanti.