URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 200 users
Total Pengunjung: 6224312 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
HUKUM MENYOGOK MASUK KERJA  
Penulis: Pejuang Islam [ 15/4/2021 ]
 
HUKUM MENYOGOK MASUK KERJA

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi

SANTRI: Apa hukumnya jika seseorang melakukan kecurangan dalam tes mencari kerja kemudian dia masuk tapi dengan cara curang tersebut, contohnya dia menyogok petugas yang menerima tes dan apa hukumnya gaji orang tersebut?

KH. LUTHFI BASHORI:
Bagaimana hukum kerja dengan cara menyogok ketika daftar masuknya?

Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan:

الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي فِي النَّارِ

“Orang yang menyogok dan yang menerima sogokan maka tempatnya di neraka”.

Kalau ada orang bekerja dengan cara curang, curangnya tadi misalnya dengan menyogok ketika mau masuk kerja, maka dia telah berdosa dan orang ini termasuk calon penduduk neraka.

Bagaimana dengan pegawai yang menerima sogokan tersebut?

Semisal dalam perusahan kan ada level-level pegawainya, ada bawahan, juga ada atasan, semacam direktur dan juga ada pemiliknya, misalnya pemilik saham.

Bagaimana kalau direkturnya ini menerima uang sogokan dari salah satu calon pekerja?

Maka calon pekerja yang menyogok tadi sama halnya berada pada jalan menuju ke neraka, demikian juga direktur tersebut, ikut menjadi calon penduduk neraka. Itu sesuai dengan makna hadits tadi.

Sedangkan memakan gaji yang didapatkan, ini jadi berdosa terus menerus.

Lantas bagaimana cara tobatnya?

Caranya dengan keluar dari tempat pekerjaan yang dia geluti dengan hasil sogokan.

Kalau dia tetap bertahan di situ dengan menikmati fasilitas sogokan atau hasil sogokan maka akan terus menerus berdosa.

Maka jika ingin bertobat, carilah pekerjaan yang statusnya baik, tidak terkait sogok menyogok, walaupun pekerjaan itu bersifat ala kadarnya, misalnya jualan bakso dengan gerobak rombong, tentu tidak masalah, yang penting pekerjaannya itu halal.

Tentu jauh lebih baik daripada mendapatkan gaji yang besar tapi dari hasil sogokan tadi.

Begitulah masalah hukum sogok menyogok, bisa saja diterima tobatnya asalkan benar-benar dia keluar dari lingkungan yang semula dia mencari pekerjaan dengan cara yang tidak halal, atau dengan cara yang curang tadi.

Jadi, sebaiknya dia pindah ke tempat pekerjaan yang lainnya, boleh juga dia pindah ke pabrik yang lain, asalkan tatkala daftar pertama kali masuk, tanpa uang sogok sepersen pun.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam