BENCANA ALAM AZAB ATAU UJIAN ? |
Penulis: [ 7/3/2021 ] |
|
|
BENCANA ALAM AZAB ATAU UJIAN ?
Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi
Bencana alam yang terjadi di sekeliling kita, apakah itu cobaan atau hukuman dari Allah SWT?
Kalau bencana alam itu menimpa orang kafir, menimpa orang munafik, menimpa orang-orang fasik atau ahli maksiat, maka itu adalah hukuman dari Allah, karena mereka berbuat kafir, berbuat munafik serta berbuat maksiat, maka Allah murka sehingga dikirimlah semisal banjir bandang, gempa bumi, kebakaran, longsor dan lain sebagainya.
Itu adalah hukuman dari Allah bagi orang-orang yang ingkar terhadap-Nya.
Sedangkan kiriman bencana alam yang sama, longsor misalnya, yang menimpa orang kafir tapi juga menimpa orang yang beriman, bahkan menimpa seorang wali kekasih Allah misalnya, bagaimana itu?
Apakah itu hukuman dari Allah?
Bukan, itu adalah ujian kesabaran.
Orang yang sabar itu bukan berarti dia tidak menghindar dari bencana. Misalnya ada orang hidup di lereng gunung, kemudian gunungnya meletus, lantas dia berkata:
“Aku akan tetap tinggal di sini saja dengan sabar !”
Kalau yang seperti itu, yaa pasti salah, dan itu tidak ada usaha penyelamatan diri namanya.
Yang benar, dia ikut mengungsi, menjauh dari gunung yang meletus, tapi dia tetap sabar, dia pun menjalani hidup ala kadarnya di pengungsian, tidak banyak mengeluh dan terus melaksanakan hidup dengan sabar, karena ini memang takdir dari Allah.
Bukan berarti tidak boleh bertindak apapun, tapi harus menjaga kesabaran, tidak marah-marah, tidak protes apalagi protes kepada Allah, semisal dia mengatakan: “Allah tidak adil, aku sudah sujud, aku sudah ibadah tapi tetap diberi bencana, berarti Allah tidak adil !”.
Naudzubillahi mindzalik, tidak boleh seperti itu. Tapi dia sabar, dengan mengatakan semisal: “Mungkin karena ibadahku masih banyak kekurangan !”.
Yang jelas, kalau Allah mengirim suatu bencana ternyata di situ menimpa orang-orang sholeh, bahkan orang-orang yang dekat dengan Allah, maka ketahuilah bahwasanya Allah sedang merindukan mereka, Allah merindukan perjumpaan dengan mereka, dan bila memang orang yang sholeh tersebut meninggal dunia akibat bencana, sesungguhnya itulah yang dikehendaki oleh Allah, mereka meninggal dunia atas jaminan Allah untuk masuk surga karena mereka adalah kekasih-kekasih Allah.
Misalnya ada kejadian, ada banjir di suatu kota, banjirnya ada yang mengalir ke arah timur, dan menyerang orang-orang ahli maksiat, dan ada juga yang menyerang ke barat, dimana di situ banyak orang ahli ibadah, bahkan menenggelamkan jamaah yang ada di dalam masjid, kemudian ada yang meninggal dunia.
Ketahuilah yang banjir ke timur walaupun banjirnya sama dengan yang di barat, ini adalah hukuman dari Allah bagi orang yang ahli maksiat.
Sedangkan yang mengalir ke barat, dam ternyata di situ banyak orang-orang yang salat, yang ibadah, ini adalah cobaan atau ujian dari Allah SWT.
Begitu cara mengklasifikasikan suatu bencana yang menimpa.
|