RAJAB ADALAH BULAN SHALAT
Luthfi Bashori
Al-Imam Dzun Nun Al-Mishriy mengatakan:
رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ
Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, sedangkan Ramadlan adalah bulan menuai.
وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ، فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ
Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen.
Sebagaimana diketahui, bahwa perintah shalat itu difardhukan pada saat bulan Rajab, di waktu Rasulullah SAW menghadap Allah tatkala beliau SAW di-Isra’ & Mi’raj-kan oleh Allah. Maka setiap kali datang bulan Rajab, hendaklah umat Islam selalu berusaha memperbaiki kualitas shalatnya, yang menjadi kewajiban rutinitas bagi setiap muslim.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang mengerjakan shalat dengan baik dan menyempurnakan rukuk serta sujudnya, niscaya shalat itu berkata: “Semoga Allah memelihara dirimu seperti engkau memelihara diriku”, lalu shalat itu dinaikkan (diterima). Namun, apabila seseorang mengerjakan shalat dengan buruk serta tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya, maka shalat itu berkata; “Semoga Allah menyia-nyiakan dirimu sebagaimana engkau menyia-nyiakan diriku”, lalu shalat itu digulung seperti pakaian yang lapuk digulung, kemudian shalat itu dipukulkan ke wajah pelakunya”.
Hadits ini diriwayat oleh Imam Ath-Thayalisi melalui shahabat Rasulullah SAW yang bernama Sayyidina Ubadah ibnu Shamit RA.
Hadits ini juga menerangkan tentang keutamaan ibadah shalat. Disebutkan bahwa shalat yang dikerjakan dengan baik, maka shalatnya itu ternyata mendoakan pelakunya dengan doa yang baik pula, sedangkan shalat yang dikerjakan dengan buruk, maka shalat itu akan mengutuk pelakunya.