SISI LAIN KEHIDUPAN MANUSIA
Luthfi Bashori
KEBUTUHAN HIDUP
Dalam menjalani kehidupan pada umumnya, setiap orang mempunyai fase-fase yang akan dilalui. Semua orang juga tentunya ingin mendapatkan kesempurnaan dalam melakoni hidup di dunia.
Sejak pertama kali manusia mampu berpikir, pasti menginginkan kesempurnaan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, tentunya kesempurnaan yang dimaksud adalah sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan akal pikirannya.
Realita di lapangan pun mengajarkan, bahwa untuk meraih sebuah kesempurnaan, haruslah melalui proses yang cukup panjang. Contoh kongkrit pada fase pertama ini, sebut saja permisalan kehidupan pasangan kemanten baru, tentunya mereka berdua terus berpikir bagaimana cara mendapatkan pekerjaan yang hasilnya minimal dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Termasuk juga berpikir untuk mencari tempat tinggal yang minhmal dapat digunakan untuk berteduh. Sehingga kelayakan kondisi sebagai rumah sehat, pada mulanya sering kali terabaikan. Pada permulaan hidup dalam fase ini, sifat penunjang yang sangat dibutuhkan adalah kesabaran, ketabahan dan keuletan.
Jika fase ini dapat dilalui dengan baik, maka akan terbentuk dalam dirinya sifat kuat dan "tahan banting" yang sangat membantu dalam meraih keberhasilan pada fase berikutnya, yaitu keinginan untuk menikmati hidup nyaman.
KENYAMANAN HIDUP
Jika kebutuhan pokok seseorang telah terpenuhi, sedangkan dirinya termasuk orang yang dapat mengembangkan potensi diri, termasuk meningkatkan perekonomian keluarga. Maka yang terpikirkan adalah bagaimana cara untuk mendapatkan situasi nyaman dalam kehidupannya.
Permisalan yang paling mudah, adalah jika pada semula terdapat sepasang suami istri, yang suaminya hanya mampu berjalan kaki saat berangkat kerja, sedang sang istri setiap kali menanak nasi, menggunakan kayu bakar, maka, saat perekonomian keluarga mulai neningkatan, pastilah berusaha mencari hidup yang lebih nyaman dari pada sebelumnya.
Misalnya sang suami membeli sepeda motor, sedang sang istri membeli kompor gas elpiji. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kenyamanan dalam menjalani hidup sehari-hari. Rasa nyaman, bagi sebagian orang, bisa saja meningkat menjadi sebuah kebutuhan pokok, hal itu sering kali terjadi lantaran dipicu oleh kenaikan taraf hidup dan perekonomian keluarga yang cukup signifikan.
Sehingga bergeserlah cara pandang keluarga dalam memaknai kehidupan. Yang semula nilai kenyamanan menjadi semacam penunjang hidup, kini berubah menjadi kebutuhan pokok. Sedangkan standar kenyamanan pun bisa meningkat menuju standar yang lebih tinggi, yaitu pada hal-hal yang mengandung nilai keindahan. Ini bisa terjadi karena beranggapan bahwa keindahan itu relatif dapat menopang ketentraman hati bagi dirinya, dan mampu menambah etos kerja demi mendapatkan kenyamanan hidup.
KEINDAHAN HIDUP
Dalam pembahasan fase keindahan, yang dimaksudkan adalah terwujudnya nilai seni dan pemenuhan terhadap hoby dalam kehidupan seseorang. Untuk kebutuhan sebuah nilai seni maupun pelampiasan hoby, tidaklah dapat dipahami oleh setiap orang. Apalagi jika mengukur ongkosnya yang tidak murah.
Terkadang sebuah karya seni dapat bernilai sangat fantastis, namun tetap saja ada peminatnya. Dapat dibayangkan, terkadang sebuah lukisan kanvaf, berbahan cat dan bermedia kain dengan luas hanya 1x2 meter, bisa laku dengan harga Rp 100 juta, hanya karena pertimbangan nilai karya seninya, padahal bahan dasarnya tidak lebih dari Rp 1 juta
Tentunya bagi kalangan umum, hal itu dianggap tidak realistis bahkan cenderung aneh dan berlebihan. Namun, bagi seseorang yang sudah mencapai taraf keindahan sebagai sebuah kebutuhan, maka pengeluaran dana untuk karya seni dengan nilai sebesar itu atau karena sebuah nilai historis demi memenuhi hobynya, bukanlah sesuatu yang mengherankan, bahkan dianggap wajar-wajar saja.
Sering kali kita mendengar dalam sebuah acara lelang, ditawarkan sepasang sepatu butut, namun dapat laku dengan harga mencapai 1/4 miliyar, karena dianggap mengandung nilai historis yang sangat tinggi.
Dalam hal ini, yang perlu disoroti adalah kepribadian si pembeli, yang tentunya berasal dari kalangan masyarakat yang menjadikan standar keindahan sebagai prioritas utama dalam menjalani kehidupannya. Sekalipun kebanyakan orang akan mengatakan, betapa gilanya penggemar seni dan penyalur hoby itu. Maka tidak salah mutiara kata yang mengatakan : Aljunuun funuun (gila itu jenisnya bermacam-macam).