URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 305 users
Total Pengunjung: 6224425 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BODOH ITU BAHAYA (6) 
Penulis: Pejuang Islam [ 18/1/2021 ]
 
BODOH ITU BAHAYA (6)

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits, tentang dari segi mana hewan-hewan yang ada di lautan itu memohonkan ampun kepada para guru yang mengajarkan ilmu agama Islam, apa hubungannya antara hewan-hewan di lautan atau di daratan, baik yang berada di sekitar kita, ataupun yang di hutan seperti macan, gajah dan seterusnya, lantas apa hubungannya dengan orang alim yang mengajarkan ilmunya kepada masyarakat?

Maka jawabnya, bahwa manfaat ilmu para ulama itu, mencakup segala sesuatu sampai kepada hewan-hewan yang ada di lautan, termasuk juga yang di daratan, termasuk juga yang ada di hutan.

Sesungguhnya para ulama itu mengajarkan ilmu apa yang dihalalkan oleh
Syariat dan apa yang diharamkan. Maka tatkala para ulama itu mengatakan kepada umat misalnya: “Kalian jangan menyembelih kucing karena kucing hukumnya haram, kalian boleh menyembelih ayam karena ayam itu dagingnya halal, tapi dengan cara penyembelihan yang benar.”

Seperti inilah manfaat, hingga kucing itu terselamatkan dari penyembelihan, sedangkan ayam yang akan disembelih, maka harus dengan cara yang syar`i, yang tidak menyakitkan, karena pisaunya harus tajam, sekira urat yang ada di leher ini harus terpotong dengan sempurna, maka jika matinya ayam itu sesuai dengan aturan Syariat, tentu hal ini akan menyenangkan mereka, menyenangka semua jenis ayam, hingga para jenis ayam itu memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk para ulama yang mengajarkan kepada umat agar tidak berbuat dhalim kepada hewan, dan para ulama itu berwasiat dengan hal-hal yang baik kepada semuai pihak, sampai kepada hewan-hewan yang akan disembelih seperti ayam, kambing, sapi, karena harus sesusai aturan Syariat Islam.

Siapa yang mengerti aturan tersebut?
Ya tentunya para ulama. Misalnya ada orang bawa celurit di situ ada seekor sapi, maka jika sapi tersebut `dicelurit` sama orang tadi hingga terkena punggungnya sampai robek dan mati, maka menurut ajaran Islam, sapi itu tidak boleh dikonsumsi, karena menjadi bangkai, tidak bisa dimakan dagingnya, karena mati akibat penyiksaan.

Maka diperlukan peran para ulama yang dapat menerangkan, “Tidak begitu caranya, cari pisau yang tajam maka goroklah leher sapi dengan syarat-syarat tertentu hingga mati, jangan dibacok dari belakang."

Kira-kira seperti itulah para ulama memberi manfaat kepada hewan-hewan, baik itu hewan daratan maupun hewan laut.

Di antaranya juga karena para ulama memperhatikan lingkungan, kalau misalnya ada orang membakar hutan dengan kejam atau dengan semaunya sendiri, maka orang tersebut divonis malakukan kedhaliman yang haram hukumnya dan tidak boleh.

Jadi membakar hutan itu termasuk perbuatan dosa, dan termasuk kedhaliman kepada dunia binatang maka dilarang dalam Islam..

Karena itu hewan-hewan yang ada di hutan terselamatkan, atas dasar keterangan dari para ulama itu.

Hingga diketahui mana yang boleh diambil dari hutan dan mana yang dilarang, misalnya kayu boleh diambil, tapi kalau membakar hutan maka ini haram dan dosa, seperti itulah tugas para ulama.

Karena itu, hewan-hewan yang di lautan maupun di daratan, maka semuanya memohonkan ampun untuk para ulama yang menerangkan dan mengajarkan ilmu yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Begitu luasnya keutamaan orang yang mengajarkan ilmu terutama ilmu agama Islam.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam