|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 97 users |
Total Pengunjung: 6224203 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
BODOH ITU BAHAYA (4) |
Penulis: Pejuang Islam [ 18/1/2021 ] |
|
|
BODOH ITU BAHAYA (4)
Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi
Bagaimana fadilahnya orang yang mengajar ilmu, seperti para daโi, guru-guru, para ustadz, ulama, orang-orang yang mengajar baik di kampung-kampung, surau-surau, rumah-rumah, TPQ-TPQ, para pengajar ilmu, walaupun kelasnya masih kelas dasar?
Apalagi orang tersebut mempunyai banyak ilmu dan mampu mengajarkan kepada umat dengan ilmu-ilmunya?
Tentu mendapat fadilah yang jauh lebih tinggi lagi daripada yang guru-guru dasar. Tapi semuanya itu sangat besar fadilahnya.
Diriwayatkan dari kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Sayyidina Sahl bin Saad bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan kepada Sayyidina Ali:
ููุฃููู ูููุฏููู ุจููู ุฑูุฌูููุง ูุงุญูุฏูุง ุฎูููุฑู ููู ู
ููู ุฃููู ูููููููู ูููู ุญูู
ูุฑูู ุงููููุนู
โSekira engkau bisa mengajak seseorang untuk mendapatkan hidayah dari Allah, itu jauh lebih baik dari pada engkau pendapat unta merahโ.
Orang yang semula kafir lantas untuk masuk Islam, orang yang semula nakal bisa baik, orang yang semula bodoh diajak mengaji dan bisa mengerti.
Begitu kurang lebih namanya mendapatkan hidayah. Orang yang tidak tahu menjadi tahu, kenapa? Karena mendapatkan pemahaman atau pengajaran dari gurunya.
Sabda Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib: โKalau engkau bisa mengajar kebaikan satu orang saja, maka itu sangat baik dan lebih baik bagimu dibanding engkau mempunyai harta yang sangat banyak.โ
Di zaman Nabi, salah satu bentuk atau ciri orang kaya yaitu kalau mempunyai โhumurun naโamโ, yaitu beberapa kelompok atau satu grombolan dari unta yang berwarna kemerah-merahan.
Di saat itu, kalau ada unta misalnya berwarna coklat, itu dianggap biasa, atau berwarna putih, itu juga biasa. Kemudian kalau ada unta yang warnanya semi-semi merah maka itu jauh lebih mahal harganya dibandingkan dengan unta-unta biasa.
Kalau saya gambarkan di zaman sekarang, orang itu dikatakan kaya atau ciri khas orang kaya antara lain kalau punya mobil.
Kalau orang itu punya mobil Hijet misalnya, mobil agak kuno, ya dia kaya tapi kaya yang sederhana. Orang punya mobil avanza misalnya, maka dia itu kaya tingkat biasa. Lalu bagaimana orang yang betul-betul kaya?
Ya umum sekarang kalau mobilnya itu misalnya Pajero, Alphard dan mobil lain yang sekelasnya. Apalagi kalau sampai punya mobil sport seperti Lamborghini, ini berarti termasuk orang-orang yang sangat kaya.
Kalau pada zaman Nabi, ukuran kaya dilihat dari kepemilikan unta, maka unta yang warnanya putih berarti itu unta pasaran, biasa-biasa saja seperti orang punya mobil Hijet, nanti kalau ada orang yang punya unta agak coklat misalnya maka seperti punya Avanza. Kalau unta yang warnanya kemerah-merahan, itu kalau dijual barangkali sekarang seperti kelas mobil Pajero. Seperti itu gambarannya.
Kalau kita bisa mengajak orang untuk sadar, yang semula nakal jadi baik, semula malas jadi rajin, semula kafir jadi muslim, semula pelit jadi dermawan pokoknya menjadi sesuatu yang lebih baik berkat kita mengajar, itu jauh lebih mulia daripada kita punya kekayaan Lamborgini 10 unit misalnya, karena lamborgini itu tidak ada apa-apanya di hadapan Allah, dibanding kita mengajak 1 orang yang semula tidak tau menjadi tau, yang semula buruk menjadi baik.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|