NASEHAT INDAH
Luthfi Bashori
Dikatakan bahwa siapa saja yang banyak tidurnya, maka jangan diharap lemah lembut hatinya, dan siapa yang banyak makannya, maka jangan diharap bangun malamnya, siapa yang memilih kawan yang dzalim, maka jangan diharap kebaikan agamanya, siapa yang biasa menggunjing dan berdusta, maka jangan diharap keimanannya ketika ia mati, dan siapa yang terlalu banyak bergaul dengan semua orang, maka jangan mengharap kelezatan beribadah.
Terlalu banyak tidur hingga melebihi batas wajar itu kurang bagus, baik bagi kesehatan jasmani, maupun bagi kesehatan rohani. Orang yang kebanyakan tidur akan sulit menerima nasehat yang baik, karena keadaan jasmani dan rohani hakikatnya sedang sakit.
Terlalu banyak makan hingga melebihi batas wajar juga kurang baik, karena akan menimbulkan rasa malas untuk bergerak, sedangkan aktifitas seseorang yang menyebabkan hidup sehat adalah jika fisiknya sering bergerak, padahal terlalu banyak makan meneyebabkan obisitas hingga malas menggerakkan badan, juga malas untuk bangun dari tidur apalagi untuk shalat malam.
Memilih kawan itu tidaklah mudah, karena dalam pergaulan itu dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Berkawan dengar orang-orang shaleh dapat mengantarkan seseorang untuk meraih kehidupan yang baik, sejak di dunia hingga kelak di akhirat. Sedangkan berkawan dengan orang-orang dzalim dan jahat, akan dapat merusak kualitas agama seseorang.
Kebiasaan suka menggunjing di kalangan masyarakat itu, cukup banyak terjadi dimana-mana. Terkadang saat nongkrong di warung kopi, di tempat belanja, di media sosial, atau di tempat berkumpulnya orang yang tidak diisi dengan kegiatan positif maka cukup rawan dipergunakan untuk menggunjing.
Padahal orang yang suka menggunjing pihak lain dengan tuduhan dusta atau cerita bohong, bukan berniat untuk bernahi munkar maka ia kelak akan kesulitan menjaga keimanannya di saat sakaratul maut.
Bergaul dengan masyarakat itu baik, jika dapat memilah-milah kira-kira siapa teman bergaulnya yang dapat mengantarkan kebaikan hidup di dunia hingga akhirat. Namun seseorang yang terlalu asyik untuk bergaul hingga hanyut dalam pergaulan dengan semua orang, tanpa ada pembatasan baik dari segi waktu, tempat, siakp agama, aqidah, watak, pekerjaan, jenis kelamin dan lain sebagainya, maka ia tidak akan dapat merasakan kenikmatan beribadah kepada Allah.