|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 64 users |
Total Pengunjung: 6224166 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
WARGA NU BERHARAP RAHMAT ALLAH |
Penulis: Pejuang Islam [ 10/9/2016 ] |
|
|
WARGA NU BERHARAP RAHMAT ALLAH
Luthfi Bashori
Muktamar NU Makassar telah usai dengan meninggalkan se gudang PR bagi para pejuang penerapan syariat Islam di Indonesia. Hal itu dikarenakan faktor terpilihnya Said Aqil Siroj sebagai ketua PBNU yang anti formalisasi syariat dalam tataran hukum positif negara secara konstitusional.
Tentu saja bertumpuknya PR ini, lantaran figur Said Aqil yang sangat dikenal sebagai tokoh pluralis pembela semua golongan tanpa terkecuali.
Tak jarang Said menampakkan pembelaan terhadap kepentingan umat muslim, namun di sisi lain juga memperjuangkan kepentingan non muslim. Sebut saja betapa gigihnya Said saat memperjuangkan peresmian Khonghucu menjadi salah satu agama resmi di Indinesia, sehingga menghasilkan apa yang selama ini diidam-idamkan oleh para penganutnya.
Belum lagi pembelaan Said terhadap dakwah warga sunni, namun di waktu yang lain juga dengan mati-matian Said memperjuangkan eksistensi perkembangan kaum syi`ah di Indonesia, bahkan tak segan-segan Said Aqil mengupayakan beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin pindah keyakinan ke dalam agama Syiah, untuk mendalami aqidah Syiah pada universitas di Qum Iran.
Pada acara Arbainan yang menjadi salah satu tradisi ritual tahunan warga Syi`ah pada setiap bulan `Syuro` (Muharram), dengan tujuan memperingati kemangkatan Sayyidina Husain bin Ali, yang diklaim sebagai tokoh idola kaum Syiah, maka secara rutin Said Agil ikut andil menjadi salah satu muballigh dalam acara tersebut, yang dilaksanakan secara bergilir di beberapa tempat.
Di kalangan warga Syiah maupun kalangan para pengamat perkembangan Syi`ah di Indonesia, berita tentang keterlibatan Said Aqil dalam komunitas Syiah ini sudah bukan rahasia lagi.
Belum lagi keliberalan pemikiran Said Aql Siroj, yang menjadi salah satu kontributor Jaringan Islam Liberal, termasuk hal yang sangat memprihatinkan, dikarenakan keberanian Said Aqil dalam mengobok-obok kemurnian ajaran agama Islam.
Hal ini dapat dibuktikan dalam buku-buku karangan Said Aqil, salah satunya yang berjudul Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, terbitan Mizan.
Kini, dalam menghadapi musibah nasional keagamaan, dengan terpilihnya Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU ini, sebagaimana yang digambarkan oleh artikel berjudul Surat Untuk Mbah Hasyim, tulisan Hasibullah Satrawi pada lembar opini, koran Jawa Pos 29 Maret 2010, adalah Muktamar NU yang penuh dengan permainan Money Politic dan cawe-cawe pemerintah pada tubuh struktural NU.
Kini seluruh umat Islam khususnya warga Nahdliyyin, hanyalah mampu mengharapkan rahmat dari Allah, agar warga NU kultural tidak ikut terjerembab karena ulah para elitnya.
Allahumma Amiin.
|
1. |
Pengirim: Idris HTI - Kota: Pasuruan
Tanggal: 8/4/2010 |
|
Ass Wr Wb.
SEMOGA Alloh segera menyadarkan umat Islam seluruhya tentang kondisinya saat ini
Ust. antum ada FB gak
wass wr wb.
Al-fakir Idris Pasuruan |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiiiin |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: M fadloli hs - Kota: mojokerto
Tanggal: 19/4/2010 |
|
selamat berjuang |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Allahu Akbar. |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: charir - Kota: demak
Tanggal: 26/4/2010 |
|
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
NU sekarang sungguh memprihatinkan semenjak di pegang oleh ANTEK LIBERALISME SAID AGIL SIROJ. kemana NU akan di bawa???? semoga Rahmat Allah selalu menyertai warga NU yang tak terpengaruh oleh LIBERALISME PLURALISME dan SEKULARISME. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin ya mujiibas saailiin. |
|
|
|
|
|
|
|
4. |
Pengirim: aam - Kota: jember
Tanggal: 21/5/2010 |
|
Saya masih memandang positif terhadap NU, adapun manuver yang dilakukan oleh pak said dan gus dur terkait dengan merangkul minoritas adalah hal yang wajar mengingat indonesia adalah negara yang majemuk sehingga rentan terjadi konflik berdarah, upaya membangun perdamainan lintas kelompok dan agama yang sudah di suarakan seperti ini aja masih kerap kali terjadi konflik, apa lagi tidak sama sekali. Kita harus memandang obyektif keindonesian kita, Ijtihad mutlak harus di bumikan mengingat teks qur'an , dan kitab turats diam.
Saat ustad mengkritik NU yang berani merangkul para Ulama' dunia semisal Wahbah Zuhaili, Masyayikh Al-Azhar, Mursyid,Masyaik lbano, dll mengapresiasi Nu yang mampu membawa ke damaian di Indonesia, mereka berbondong-bondong datang ke indo hanya untuk mempelajari Nu, dan itu sulit di jumpai di negri muslim manapun, sebab di sana justru sarat dengan konflik.Dan sekarang asas dan prinsip 2 NU sekarang laris di dunia islam untuk di kembangkan,
Namun, setidaknya wacana ustad sebagai penyeimbang, tapi harapan saya wacana ustad kedepan lebih produktif untuk Nu, bukan yang bersifat kontraproduktif. mksh
|
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mayoritas artikel dan buku yang kami posting, justru memperkuat aqidah warga NU yang murni Aswaja. Karena itu, siapapun adanya yang tidak beraqidah Aswaja murni, seperti tokoh-tokoh penganut Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme (SEPILIS) atau pemahaman sesat lainnya, sekalipun menjabat di PBNU maupun di tempat lain, maka masyarakat harus tahu bahwa hakikat aqidah mereka adalah telah melenceng dari ajaran asli Ahlus sunnah waj jamaah, karena itu haram diikuti oleh umat Islam. |
|
|
|
|
|
|
|
5. |
Pengirim: Fahri - Kota: Malang
Tanggal: 25/5/2010 |
|
tenang...tenang
wong iki cuman filter gawe sing bener karo sing salah...nantikan kalo waktune teko...sing salah sing wis ngumpul kan gampang ae ditengeri dan diilangi |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mengharap rahmat Allah agar tidak terjerumus ke dalam aqidah sesat, sangat dianjurkan oleh Nabi SAW, sebagaimana doa Beliau SAW : Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik (Wahai Dzat yang dapat membalik keadaan hati, tetapkanlah hatiku di atas ajaran agama-Mu) |
|
|
|
|
|
|
|
6. |
Pengirim: aam - Kota: jember
Tanggal: 30/5/2010 |
|
pluralisme dkk menurut saya tak ubahnya seperti tradisi, yang dimana di dalamnya ada yang sejalan dengan islam dan ada pula yang bertentangan dengan islam, sehingga agar lebih arif tak semestinya gebyah uyah, haram semua, tapi meluruskan dan membumikan pluralisme yang islami, misalkan pluralisme sosiologis dan membuang pluralisme teologis. Saya kira inilah yang bijak, sebagaimana ajaran wali sanga. yang mampu membumikan islam di pertiwi tanpa menghilangkan identitas budaya setempat, dalam ushul fiqh kita jumpai konsep Urf dan maqoshid syar'i. Dengan demikian islam tampak lebih lues namun tetap tegas dalam urusan prinsip. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
MUI sudaj jelas mengharamkam pluralisme agama, seperti umat Islam mengucapkan selamat Natal, ikut hadir doa bersama muslim-non muslim, ikut aktif menjaga geraja saat perayaan natal, padahal bukan petugas negara, dan yang sejenisnya, dan sering dilakukan oleh said Agil Siraj, seperti hadir padam acara misa gereja dan menberi sambutan hangat, maupun membela aliran sesat Syiah Iraniyah, bahkan menjadi mitra dan antek-antek dakwah Syiah tersebut. Jelaslah pluralisme model begini diharamkan oleh Islam. |
|
|
|
|
|
|
|
7. |
Pengirim: al fakir - Kota: Cirebon
Tanggal: 1/6/2010 |
|
Assalamu'alaikum wr.wb.
Pak Ustadz, semoga apa yang Pak Ustadz sampaikan tidak kian memperkeruh suasana. Aroma Fitnah dan Prasangka terlalu kuat dalam pandangan Pak Ustadz, hal yang justru tak lazim di kalangan Nahdliyyin yang cenderung santun dan arif. Ada baiknya Pak Ustadz Tabayyun kepada Pak Said Aqil untuk lebih menjaga harmoni dan kesatuan Ummat, khususnya warga Nahdliyyin, kecuali kalau memang sebenarnya Pak Ustadz adalah utusan rahasia dari luar yang memang bermaksud menghancurkan NU dari dalam. Semoga BUKAN BEGITU... Amiin. Mohon maaf Wassalamu'alaikum Wr. Wb. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Coba perhatikan, yang sengaja merusak dan menyusupkan aqidah dari luar ke dalam tubuh NU itu siapa ? Mari membuka muqaddimah buku PMII, Landasan dan Arah, kumpulan Materi, Jakarta 5-11 Nopember 1995, cuplikan tulisan Said Aqil hal 5 : 'Terpilihnya Abu Bakar merupakan SATU KESALAHAN yang dampak BURUKNYA DIJAGA Allah demi kejayaan Islam'. Pertanyaan untuk S aid Aqil, apa benar warga Nahdliyyin meyakini bahwa pengangkatan Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah pertama adalah langkah yang salah, bahkan berdampak buruk bagi umat Islam? Apakah warga Nahdliyyin juga menuduh Allah telah menjaga KEBURUKAN hanya demi kejayaan Islam? Apakah warga Nahdliyyin meyakini bahwa Allah itu pro terhadap keburukan itu sendiri sebagaimana yang diyakini oleh Said Aqil ?.
Mari tengok pada hal 6, Said Aqil mengatakan : 'Dengan demikian, kemampuan Rasulullah meredam fanatisme kabilah, sebenarnya tidak tuntas'. Pertanyaan kepada Said Aqil : 'Apa benar warga Nahdliyyin sama seperti persepsi Said Aqil yang meragukan kesempurnaan Rasulullah SAW dalam menjalankan risalah dari Allah SWT ? Dan masih banyak kesesatan aqidah Said Aqil jika ditulis satu persatu yang tersebar dalam tulisan tangan SAid Aqil sendiri, termasuk dalam buku lainnya dari karangan Said Aqil, Namun cuplikan tersebut di atas sudah dapat mewakili kesesatan keyakinan
Said Aqil Siraj. Akhi bersama keyakinan Said Aqil atau membela kesucian serta kebesaran Allah dan Rasul-Nya ? |
|
|
|
|
|
|
|
8. |
Pengirim: zen Arif - Kota: Kebumen
Tanggal: 16/7/2010 |
|
Bukankah kita tidak perlu menjelekan orang lain apa lagi di publikasikan,,,beliau adalh seorang ilomuan pastinya thu bagamn memajukan islam dengan caranya sendri yang pada intinya memperkenalkan islam bhwa agama ini adalah agama yang penuh kasih sayang tidak extrim.maaf |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
SEKILAS MENGENAL SAID AQIEL SIRADJ:
(1). Pada priode 1995-an majalah Aula memuat foto Said Aqiel berkhothbah di dalam gereja Surabya dg background patung Yesus di atas kepala Said Aqiel.
(2). Buku karangan Said Aqiel, berjudul Ahlussunmah Wal Jamaah Sebuah Kritik Histori, sengaja membelokkan devinisi dan sejarah hakikat Ahlussunnah, hal 6, 7, 15, 21, 23, 27, 40, 41 bertentangan dg pendapat ulama salaf seperti Imam Ibnu Sirin dalam Muqaddimah kitab Shahih Muslim hal 34 (vol 1). Pendapat Imam Yahya bin Said Al-anshari dalam Shahih Bukhari hal 1.475 (vol 4), dan para Imam lainnya.
(3). Said Aqiel pidato di banyak tempat membela kaum Nasrani, dia mengatakan Islam dan Kristen adalah saudara misan.
(4). Markaz Pejuang Islam mempunyai kaset Said Aqiel yg berisi pidato pembelaan penuh terhadap aqidah Syiah Imamiyah.
(5). Seorang staf pengajar di pesantren kami, Ribath Almurtadla, alumni Universitas Al-Ahghaf Yaman, wartawan Majalah Mujtama' (mantan wartawan Majalah Sabili), sekarang dosen IAIN Surabaya, pengarang beberapa judul buku, saat mencari Beasiswa untuk S2 luar negeri ke PBNU, ditawari Said Aqil untuk melanjutkan ke Iran, karena sudah banyak Mahasiswa yg dikirim Said Aqiel ke Iran mendalami Aqidah Syiah Imamiyah.
(6). Karangan Said Aqiel, buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial pada hal. 82 menuduh Imam Syafi'i adalah Sunni secara politis, tetapi merupakan simpatisan Syiah. Dalam buku ini juga banyak pembelokan arti tasawuf dari pemahaman ulama Salaf, disesuaikan misi dan pemikiran Said Aqiel.
(7). Perjuangan Said Aqiel dalam Seminar di IAIN Surabaya menghasilkan Khong hucu menjadi agama resmi di Indonesia.
(8) Dalam Muqaddimah Buku PMII Landasan dan Arah dg judul MENGEMBALIKAN ASWAJA SEBAGAI MANHAJUL FIKRI, hal 3, Said Ageil mengatakan : Selama ini, yang kita ketahui tentang Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah madzhab yang dalam aqidah, mengikuti salah satu dari Imam al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi, dalam 'ubudiyah (praktek peribadatan) mengikuti salah satu imam empat, yaitu Abu Hanifah, Malik bin Anas, Muhammad as-Syafi'i dan Ahmad bin Hanbal, dan dalam bertashawuf mengikuti salah satu dua imam, yakni Abu Qasim al-Junaidi al-Baghdadi dan Abu Hamid Muhammad al-Ghazali. Itu yang ditulis oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari dalam qanun asasi dan di setiap muktamar NU, juga disampaikan oleh Rais Aam sebagai sambutan pokok. Kalau kita mempelajari Ahlus Sunnah dengan sebenarnya, batasan seperti itu, agak membuat kita risih. Katakan saja, cukup memalukan, karena kesederhanaannya itu. Sebab, pengertian tersebut merupakan definisi yang -maaf, bukan saya tidak menghargai Kiai Hasyim Asy'ari dan ulama-ulama sesepuh kita yang lain- sangat manipulatif dan bersifat ikhtikar (monopoli).
Pada hal 5, Said Aqiel mengatakan : Terpilihnya Abu Bakar merupakan satu kesalahan yang dampak buruknya dijaga Allah demi kejayaan Islam.
Pada hal 6, Said Aqiel mengatakan : Dengan demikian kemampuan Rasulullah meredam fanatisme kabilah sebenarnya tidak tuntas. Hasil yang dicapai Rasulullah dalam menekan sukuisme belum maksimal.
Pada hal 8, Said Aqiel mengatakan: Di masa-masa awal pemerintahan, kira-kira enam tahun pertama kekhalifahan Utsman keadaan wajar-wajar saja. Semuanya berjalan dengan baik. Kemenangan terjadi di mana-mana, katakanlah sukses. Namun di masa-masa akhir, ketika usianya mulai lanjut, Utsman mulai PIKUN.
Pada hal 9: Said Aqiel mengatakan : Di sini, Utsman mulai menyemai bibit perpecahan.
(9) Umat Islam sempat menjadi resah dan bertanya-tanya, tentang tampilnya Said Aqiel di atas mimbar gereja Aloyius Gonzaga Surabaya pada hari Sabtu malam tgl 28 Feb 1998, yang beritanya dimuat esok harinya Minggu 29 Feb 1998 oleh beberapa media cetak termasu Majalah Aula milik NU, dengan memampang gambar photo Said Aqiel sedang berkhutbah, dengan background gambar Yesus di salib, tepat di atasnya.
(10). Pernyataan Said Aqiel, di Harian Surya, Minggu tanggal 6 Sept 1998, dalam artikel bertema "Kristen Ortodoks Diperkenalkan di Surabaya", Said menyatakan satu statemen: "Tidak ada kebenaran yang mutlak, selain dzat Allah".
Yang menjadi pertanyaan terhadap statemen ini adalah, apakah Said Aqiel meragukan kebenaran Rasulullah SAW yang disifati al-Qur'an dalam surat an-Najm ayat 3-4 yang artinya (Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya).-(Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwhyukan (kepadanya). Tentunya sah-sah saja jika ada orang yang meragukan keimanan Said Aqiel terhadap ayat ini. Karena baik al-Qur'an maupun sabda beliau SAW adalah mutlak kebenarannya. Sebab datangnya dari Allah SWT. Adapun adanya pembagian hadits menjadi mutawatir, shahih hasan dan dhaif, tiada lain dipengaruhi keadaan perawi-perawinya, bukan tinjauan terhadap hakekat "sabda Nabi" yang mutlak kebenarannya. Padahal ajaran Kristen Ortodoks ini juga mengingkari kenabian Nabi Muhammad SAW.
(11). Tulisan Ir. Salahuddin Wahid cucu pendiri NU yang dimuat dalam kitab "Musykilat dalam NU" diterbitkan oleh Forum Nahdiyyin untuk Kajian Strategis - Jakarta, hal 39 dengan judul "Departemen Agama Tak Diperlakukan?" sebagaimana berikut: Pada 16 Juli 1998, Tim 5 PBNU telah mengadakan dialog interaktif 2 dengan tema "Membangun Kebhinekaan dalam Kesatuan Bangsa" Wakil Katib Aam PBNU, Dr. Said Aqiel Siradj, salah satu seorang kepercayaan Gus Dur, saat itu menjadi salah seorang pembicara yang menarik perhatian peserta dialog, karena terkadang mengemukakan pandangan kritis, sensasional bahkan kontroversial.
Misalnya, ketika ada seorang peserta yang mengusulkan Said Aqiel menjadi Menteri Agama kalau nanti partainya menang, Said Aqiel menanggapi bahwa bila hal itu terjadi, langkah pertama yang dia lakukan adalah membubarkan Departemen Agama (Depag). Saya (Salahuddin, pen) menganggap lontaran pendapat itu hanyalah upaya Said Aqiel untuk menarik perhatian atau mencari sensasi.
Tapi seorang kawan mengatakan bahwa itu bukan pertama kali dilontarkan Said Aqiel, bahkan beberapa kawan lain mengangggapnya sebagai pelecehan terhadap ulama.
Banyak warga NU sendiri merasa tersinggung mendengar ucapan itu.
Kalau saya (Salahuddin, pen) tidak keliru, Gus Dur juga pernah melontarkan gagasan serupa. Saya tidak tahu apakah Said Aqiel mengikuti pendapat Gus Dur ataukah itu gagasan sendiri. Yang jelas, kalangan non Islam dan nasionalis-sekuler sangat senang apabila Depag dibubarkan.
Sekali lagi saya tidak tahu apakah ini sesuatu yang sifatnya kebetulan ataukah ada sesuatu dibaliknya. Pertanyaan itu wajar diajukan kalau kita mengacu kepada visi politik Said Aqiel yang menyatakan akan bergabung dengan koalisi Mega Gus Dur. Kalau gagasan Said Aqiel dkk, memang sebuah sikap politik yang didasari kesamaan pandangan dengan kelompok nasionalisme-sekuler, kita perlu mengingatkan Said Aqiel dkk.
Apakah hal ini sudah dipertimbangkan masak-masak akibatnya? Kalau hanya bersifat kegenitan untuk memperoleh sensasi, sebaiknya itu tidak diteruskan, karena akan membingungkan masyarakat termasuk warga NU.
(12). Said Aqiel sebagai tokoh muslim ikut gencar memperjuangkan pengagamaan Khong Hu Cu dan pengesahan perkawinan dengan cara mereka, tentunya tanpa melihat dan mempertimbangkan Kaidah Fiqhiyah: Ridla dengan kemaksiatan hukumnya ma'siat dan ridla dengan kekafiran hukumnya kafir.
Usaha Said Aqiel tersebut diekspos oleh Harian Surya Minggu 16 Nov 1997 sbb:
Dr Said Aqiel Siradj dalam seminar nasional "Khong Hu Cu Disoroti" yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (15/11) mengatakan: "Di Indonesia Islam sudah paling besar, mayoritas, terwakili, Mau nuntut apalagi. Tinggal dulur-dulur, misan-misan (saudara-saudara) kita yang masih belum punya hak ini yang harus kita perjuangkan, kenapa dibedakan," kata Said berapi-api di Wisma Bahagia IAIN Sunan Ampel. Namun Said mengingatkan, memperjuangkan Khong Hu Cu harus dengan penuh kebijakan, bukan dengan cara radikal. Agar NU satu suara memperjuangkan ini, dia akan melakukan pendekatan pada ulama sepuh NU.
|
|
|
|
|
|
|
|
9. |
Pengirim: m.ahyabasori - Kota: bekasi
Tanggal: 26/12/2010 |
|
wahai umat ku |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan umat Islam tidak menghadiri undangan -haram- natalan tahun ini, karena rawan meniru tokoh-tokoh liberal yang banyak mereduksi ajaran syariat. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|