|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 62 users |
Total Pengunjung: 6224164 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
CARA ALLAH MENCINTAI HAMBANYA |
Penulis: Pejuang Islam [ 4/10/2020 ] |
|
|
CARA ALLAH MENCINTAI HAMBANYA
Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi
Sungguh beruntung menjadi seorang hamba yang beriman, dan selalu rajin beribadah demi mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah akan segera merespon hamba-Nya yang lebih mendahulukan kemaslahatan akhirat, jauh lebih baik dibanding respon Allah terhadap orang-orang berebut kenikmatan dunia, apalagi lagi jika sampai melalaikan kewajiban agamanya.
Allah SWT itu senantiasa mencintai hamba-Nya yang memang ahli beribadah.
Kalau kita semakin hari semakin rajin beribadah, orientasi pemikiran kita adalah akhirat, maka Allah akan memberi banyak kenikmatan kepada kita.
Kenikmatan dunia itu akan ikut bilamana kita ini mendahulukan kehidupan akhirat, mempersiapkan kehidupan akhirat.
Kadang-kadang di antara manusia itu ada yang asik dengan dunia bisnis, itu boleh asalkan mencari keuntungan yang halal bahkan dianjurkan, tapi jangan sampai larut untuk mencari dunia sehingga urusan akhirat ditinggalkan.
Kadang-kadang ada orang yang mencari harta mulai pagi berangkat, dan pulang sampai malam, tapi tidak shalat.
Sayang sekali, karena sesungguhnya rezeki itu sudah dibagi oleh Allah SWT.
Ada orang yang mencari harta, sejak pagi, siang hingga malam, tapi tidak mendapat apa-apa.
Kalaupun misalnya ada bayaran dari suatu instansi, itu belum tentu menjadi hak milik pegawainya. Misalnya ada orang yang sudah aktif bekerja, dengan gaji satu bulan mendapat 10 juta sudah diterima tangan, tapi bisa saja terjadi, tiba-tiba dirampok oleh orang.
Nah yang seperti itu harta yang dipegang tangan bukan menjadi haknya.
Tapi kadang-kadang tidak begitu, ada orang yang orientasi pemikirannya adalah akhirat, bukan berarti tidak bekerja.
Dia tetap bekerja tapi tidak dijadikan pekerjaan itu memakan waktu seumur hidupnya. Namun, ketika datang waktu beribadah, dia tetap beribadah, tetap mengaji, tetap memperbanyak amalan-amalan sunnah dan lain sebagainya.
Ternyata Allah memberikan rezeki dari sekira dia tidak menyangka-nyangka.
Mungkin ada orang langsung memberi uang, ada orang datang memberikan beras atau dapat barang saja, yang sekira orang tersebut tidak pernah menyangka.
Yang seperti itu sebenarnya berkat ada nadhrah (perhatian) dari Allah, karena Allah memandang dirinya, memperhatikannya, sehingga apa yang dilakukan oleh si hamba yang rajin beribadah ini, direspon dengan cepat oleh Allah dengan pemberian rejeki yang melimpah.
Maka, yang seperti ini termasuk gambaran seorang hamba yang mendapatkan kenikmatan dunia dan akhirat.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|