URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SUARA SANDAL DI SURGA  
Penulis: Pejuang Islam [ 29/9/2020 ]
 
SUARA SANDAL DI SURGA

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi

Sayyidina Abu Hurairah ra menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Sayyidina Bilal sesudah shalat subuh: “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku, amalan apa yang kau kerjakan dalam Islam dengan penuh pengharapan, karena aku mendengar suara kedua sandalmu di surga.”

Sayyidina Bilal RA menjawab: “Tidak ada satu amalan yang sangat penuh pengharapan yang aku kerjakan kecuali setiap aku selesai bersuci, baik siang maupun malam maka aku shalat sunnah, bahwasanya ada sesuatu yang memang telah ditentukan untukku agar aku shalat sunnah.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

Dari Sayyidina Abu Hurairah RA, Rasulullah bertanya kepada Sayyidina Bilal, ternyata Rasulullah SAW itu pernah mendengarkan suara sandal Sayyidina Bilal di surga. Sebagai salah satu orang terdekat Rasulullah SAW, Rasulullah bisa mengetahui sahabat-sahabatnya dari suara sandalnya. Maka ditanya: "Wahai Bilal, waktu aku pergi Isra Mi`raj, aku mendengar suara sandalmu itu ada di surga.”

Bayangkan suara sandal ada di surga, itu apa artinya? Artinya adalah jaminan Sayyidina Bilal masuk surga, sandalnya dulu di surga bagaimana dengan orangnya?.

“Wahai Bilal, kira-kira amalan apa yang kamu kerjakan, kok bisa suara sandalmu itu mendahuluimu masuk surga?”

Ini kan luar biasa.
Saya kadang-kadang berpikir juga, orang yang punya KTP, KTP-nya Islam, tapi masalahnya berbeda dengan Sayyidina Bilal. Sayyidina Bilal kan tidak punya KTP Islam cuma beliau memiliki amalan-amalan yang baik, walaupun tidak memiliki KTP Islam tapi suara sandalnya sudah terdengar dari surga. Sedangkan orang-orang yang KTP-nya Islam tapi orangnya tidak berperilaku Islam, bahkan ada yang ber-KTP Islam malah memusuhi Islam, misalnya orang-orang liberal yang mereka itu pro dengan pemikiran orientalis, naudzubillahimindzalik..

Mereka melecehkan Islam padahal KTP-nya Islam. Saya katakan mungkin yang masuk surga itu KTP-nya saja, orangnya tidak masuk surga, naudzubillahimindzalik..!

Ini kan unik, ada orang yang mengaku Islam tapi memusuhi Islam, contohnya: Anti syariat dengan mengatakan: Apa itu syariat? Itu kan zaman nabi, kita sudah zaman modern, kok masih pakai syariat. Seperti itu namanya Phoni terhadap Islam atau syariat.

Seperti ini yang saya katakan, mungkin besok-besok yang masuk surga itu KTP-nya saja, orangnya tidak masuk surga, naudzubillahimindzalik.

Sayyidina Bilal bin Rabah tatkala ditanya oleh Rasulullah: “Apa yang menyebabkan sandalmu sudah terdengar di surga?”

Sayyidina Bilal berkata: “Ya Rasulullah, sepertinya saya ini biasa-biasa saja, tidak memiliki amalan khusus yang saya pegang, tidak ada dzikir-dzikir, wirid- wirid dengan ribuan jumlah bacaannya, tidak ada… cuma aku punya kebiasaan setiap aku bersuci, misalnya berwudhu atau mandi besar, maka setelah itu aku shalat.”

Namanya shalat apa?
Itu namanya shalat lisyukril wudhu. shalat syukur untuk wudhu, kan sunnah hukumnya.

Setelah wudhu, kemudian shalat syukrul wudhu, shalat sunah dua rakaat, itu yang dikerjakan setiap kali berwudhu atau misalnya mohon maaf setiap kali buang air kecil atau buang air besar, maka setelah beristinjak lantas berwudhu kemudian shalat dua rakaat, seperti itu yang dikerjakan.”

Ternyata, amalan yang tampaknya tidak terlalu vital, bukan sesuatu yang dianggap besar dalam pandangan kebanyakan orang, tapi jika dikerjakan secara istiqamah, menyebabkan sandal Sayyidina Bilal didengar di surga oleh Baginda Rasulullah SAW.

Jadi kalau kita ingin menirukan Sayyidina Bilal, agar tidak jauh-jauh dari surga, setiap kita buang air kecil atau buang air besar, apa yang kita lakukan?

Sebaiknya setelah istinja, bersih-bersih, kemudian kita wudhu, setelah wudhu kita shalat sunah dua rakaat, Insya Allah akan membawa berkah dapat masuk surga, minimal sandal kita sudah terdaftar di surga sana, Alhamdulillah.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam