URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PERMUSUHAN SETAN YANG ABADI 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/8/2020 ]
 
PERMUSUHAN SETAN YANG ABADI

Luthfi Bashori


Menurut Wikipedia, Setan atau syetan adalah makhluk dalam agama Samawi yang menggoda manusia untuk berbuat jahat. Pada awalnya, istilah "setan" digunakan sebagai julukan untuk berbagai entitas yang menantang kepercayaan iman manusia. Sejak saat itu, agama-agama Samawi menggunakan istilah "Satan" sebagai nama untuk Iblis.

Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan "setan". "Satan" (huruf besar) lebih condong kepada sang Iblis (diabolos), sedangkan "setan" (huruf kecil) lebih mengacu kepada roh-roh jahat (daemon).

Perubahan makna itu terjadi karena setan tidak diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, melainkan melalui bahasa Arab, sehingga terjadi pergeseran makna.

Sedangkan Menurut ajaran Islam, kata setan pada dasarnya memiliki arti sebagai kata sifat, yang bisa digunakan kepada makhluk dari golongan jin, manusia, dan hewan.

Menurut Imam Ibnu Katsir menyatakan pula, bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan.

    ...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Arti QS. Al-An’am: 112)   

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin, dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan.
Seorang lelaki mengeluh kepada Syeikh Dzun Nun Al-Mishri. Keluhan itu disampaikannya dalam sebuah lantunan puisi.

Aku mengeluhkan tipu daya musuh

Ia melihatku dan aku tidak bisa melihatnya di manapun ia melihatku

Ketika aku lupakan dia, ia tidak melupakan aku

Wahai tuanku, jika anda tidak menolongku, ia akan menawanku.

Syeikh Dzun Nun Al-Mishri RA menjawab, “Meskipun dia bisa melihatmu dari tempat di mana engkau tidak bisa meliahtnya, namun Allah bisa melihatnya dari tempat di mana ia tidak bisa melihat Allah. Maka minta tolong kepada Allah untuk mengalahkannya.” Kemudian dikatakan, “Permusuhan setan terhadapmu adalah nikmat yang besar dari Allah kepadamu.”

Maksud perkataan itu ialah bahwa setan tidak lalai darimu dan mencurahkan segenap tenaganya untuk memerangimu sendirian maupun dengan pasukannya. Engkau tidak memeranginya sendirian karena engkau sangat lemah dan tak berdaya.

Maka keadaan itu memaksamu untuk meminta tolong kepada Tuhan Yang Maha Kuat supaya bisa mengalahkannya. Kemudian engkau pun berlindung, memohon pertolongan dan bertawakkal kepada-Nya dalam upaya mengusirnya dari sisimu. Maka permusuhan setan itulah yang menyebabkan Allah SWT mengembalikanmu kepada Allah dan mendekatkanmu dengan Allah. Inilah tujuan yang dimaksud (agar manusia selalu ingat Allah).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam