PENCURI IMAN
Luthfi Bashori
Ada seorang lelaki berkata kepada Imam Sahal ibnu Abdillah, “Kemarin, seorang pencuri masuk ke dalam rumahku dan menghabiskan barang-barangku.”
Maka Imam Sahal menjawab, “Bersyukurlah kamu kepada Allah karena jika seorang pencuri masuk ke dalam hatimu dan ia adalah setan, kemudian ia mencuri tauhidmu, maka apa yang dapat kamu lakukan terhadapnya.”
Jika ada seseorang yang kehilangan keimanan atau aqidah Islamiah, maka hal ini adalah musibah terbesar bagi dirinya.
Maraknya orang-orang yang mengaku beragama Islam, memiliki kartu identitas Islam, namun kerap melecehkan dan menghina Islam, atau segala hal yang terkait dengan Islam. Maka kejadian seperti itu, hakikatnya hati para pelakunya itu sudah dirampok oleh Iblis, setan dan para pengikut-pengikutnya dari kalangan manusia, hingga sudah hampir tidak tersisa keimanan dalam dirinya selain yang tertulis di KTP saja. Maka mereka ilah golongan sesat dan banyak menyesatkan orang lain.
Berbeda, jika seseorang itu yang dicuri adalah hartanya, maka tidak menutup kemungkinan ia masih dapat mengumpulkan harta lagi, bahkan mungkin lebih banyak dari harta yang dicuri tersebut.
Sesat pada kehidupan dunia saja akan membawa kesengsaraan, apalagi sesat keimanan dan akidahnya, tentu akan mengakibatkan kesengsaraan di alam akhirat yang abadi. Jika sengsara itu hanya di dunia saja, sedangkan akhiratnya dijamin selamat, tentu kelak ia akan mendapat ganti kehidupan yang jauh lebih bagus daripada kesengsaraan saat ia hidup di dunia.